Masih Misterius, Jari Manusia dalam Sayur Lodeh Bakal Diterbangkan ke Mabes Polri, Terungkap?
Peristiwa | 17 Desember 2022, 07:16 WIBNTT, KOMPAS.TV - Kasus pengungkapan potongan jari manusia dalam sayur lodeh yang membuat geger bakal bakal terungkap sedikit demi sedikit.
Pasalnya, untuk mengungkap misteri ini, potongan jari manusia itu bakal dicek dan diteliti DNA sampai ke Mabes Polri.
Hal itu dikonformasi oleh Ahli Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Edi Hasibuan, usai melakukan pengecekan di rumah sakit.
"Kita sudah terima tadi pagi (kemarin-red) dan kita sudah periksa," ujar Edi, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Jumat (16/12/2022).
Baca Juga: Misteri Potongan Jari di Sayur Lodeh, Polisi Gagal Lakukan Metode Sidik Jari, Bakal Diuji Forensik
Hasil pemeriksaan ini, lanjut Edi, ternyata di rumah sakit masih belum bisa teridentifikasi.
Sehingga, kata dia, rencananya potongan jari manusia yang ditemukan di dalam sayur lodeh itu dikirim ke Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) di Markas Besar Polri.
Dia menyebutkan, potongan jari orang dewasa itu sudah mengecil dan berwarna hitam dengan panjang 1,5 sentimeter.
Edi menduga, jari yang ditemukan itu merupakan potongan dari ibu jari dan telunjuk.
"Tentunya ini hanya dugaan saja bagian ibu jari atau jari telunjuk. Tapi lebih jelas nanti diungkap oleh Pusdokkes Polri," ungkap dia.
Baca Juga: Fakta Sayur Lodeh Bercampur Potongan Jari Manusia, Ternyata Sudah Sempat Disantap oleh Pembelinya
Hasilnya, lanjut Edi, sekitar tiga minggu bahkan satu bulan, karena daging dan kuku masih melekat tapi sudah mengecil dan mengering.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Petrus Watu (30), warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, NTT, mendatangi Mapolsek Tasifeto Timur.
Dia melaporkan potongan jari manusia yang ditemukan dalam sayuran yang hendak disantapnya. Lantas, kasus ini dibuatkan timsus oleh Polda NTT untuk ungkap misteri potongan jari manusia dalam sayur lodeh tersebut.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/kompas.com