> >

Anies Dituding Colong Start, Nasdem Sebut Kegiatan Pendidikan Politik, PDIP Ingatkan soal Etika

Rumah pemilu | 17 Desember 2022, 06:45 WIB
Bakal calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan (kiri) membaca sejumlah masukan, gagasan dan ide dari para dosen di sela silaturahmi bersama forum dosen di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/12/2022). (Sumber: ANTARA/Darwin Fatir)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Willy Aditya tak ambil pusing soal tudingan bakal calon presiden dari partainya, Anies Baswedan colong start kampanye.

Menurut Willy, semenjak dideklarasikan sebagai bakal capres, Nasdem maupun Anies sudah banyak menerima tudingan.

Bahkan saat ini, sambung Willy, tudingan negatif sudah menjadi sarapan pagi bagi Anies. 

"Cuma tudingan ini punya alasan atau tidak, jangan kemudian terjebak proses bolak-balik akal sehat," ujar Willy di program Dua Arah KOMPAS TV, Jumat (16/12/2022).

Baca Juga: Anies Baswedan Gelar Dialog dengan Sejumlah Guru Besar

Willy menjelaskan, tulang punggung demokrasi adalah hukum. Sebagai parpol yang mengusung Anies, ia menegaskan, Nasdem sadar betul akan hukum yang berlaku. 

Kunjungan Anies ke daerah-daerah disebutnya semata-mata untuk pendidikan politik. Hal tersebut juga menjadi tugas dan fungsi dari Nasdem sebagai partai politik.

Di sisi lain, Anies yang bukan kader Nasdem juga perlu diperkenalkan ke masyarakat dan pemilih Nasdem. 

"Kami berkeliling itu untuk bersilaturahmi. Kami lakukan itu untuk berdiskusi dengan kader, simpatisan. Tidak sebatas menjual diri, tapi apa yang terjadi di masyarakat kita bisa tahu, nanti ketika kita menyusun program kita punya basis materi yang bisa kami sampaikan," ujar Willy. 

Baca Juga: Survei Politracking Indonesia: Hasil Survei Anies dan Ganjar Kejar-Kejaran, Berikut Selengkapnya!

Di kesempatan yang sama, politisi PDI Perjuangan Deddy Yevri Hanteru Sitorus menilai sah-sah saja jika Anies melakukan sosialisasi dan kampanye diri. 

Hal tersebut tidak bisa dilarang lantaran Anies baru sebatas bakal calon presiden. Tahapan pendaftaran hingga kampanye capres juga disebutnya masih sangat jauh. 

Namun, Deddy mengingatkan mengenai pernyataan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang meminta para tokoh berencana maju di Pilpres maupun Pileg 2024 harus memiliki etika.

Kemudian, jika kegiatan Nasdem dan ada bakal calon yang diusung tersebut diikuti masyarakat umum, maka bisa dinilai sudah masuk dalam tahapan kampanye. 

Baca Juga: Bawaslu Sebut Safari Politik Anies Tak Etis, Begini Pembelaan NasDem

"Kalau Anies dan Nasdem sendiri, ya enggak ada masalah, itu hak dia. Tapi kalau kegiatan, lalu orang di luar kader Nasdem ikut, itu seharusnya tidak boleh, karena sudah masuk tahapan kampanye," ujar Deddy.

 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU