Sudah Lama Jadi Objek Penelitian, Lokakarya Ini Jawab Pertanyaan Bisakah Manusia Hidup di Mars
Sosial | 14 Desember 2022, 04:35 WIBKedua, bagaimana menjadikan Planet Mars sedikit demi sedikit menjadi hijau atau memiliki proses fotosintesis yaitu dengan proses terraforming.
Ia menyebutkan dalam lokakarya ini, para peserta menghasilkan banyak barang dan peralatan. Ada kelompok yang mendesain pakaian luar angkasa atau space suit untuk kegiatan Extra Vehicular Activity (EVA), rover atau wahana angkut di Planet Mars, green lab atau tempat untuk bercocok tanam, space farming atau modul untuk proses dan kegiatan menanam tumbuhan di Planet Mars, space architecture atau metode alternatif untuk membangun konstruksi bangunan fisik, merancang robot sebagai hewan peliharaan, dan sebagainya.
“Mars telah lama menjadi objek penelitian untuk habitat manusia setelah bumi. Namun, ada banyak kendala yang menghalangi kolonisasi manusia di Mars, termasuk tingkat oksigen yang rendah,” ucap Venzha.
Kendati demikian, ia berpegang pada upaya bersama untuk memajukan penelitian dan memperluas narasi melalui praktik artistik dan sains.
Lokakarya ini menjadi bagian dari kuliah umum bertajuk Art & Universe yang merupakan kolaborasi Korea Foundation bersama dengan Arcolabs dan VMARS. Selain Venzha Christ, ada pula Ayoung Kim, seniman dari Korea Selatan yang mempresentasikan gagasannya tentang dunia alternatif berdasarkan lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Bakal Jadi Simbol Indonesia dalam Eksplorasi Planet Mars, VMARS Dibangun di Yogyakarta Akhir 2022
Sementara, Direktur Korea Foundation Jakarta Choi Hyun Soo selalu berusaha terlibat dalam kolaborasi seni dan budaya yang bermakna. Kantornya yang didirikan pada 2019 bisa berkontribusi mengembangkan program yang membangkitkan pemikiran sekaligus relevan dalam memajukan diskusi tentang masa depan.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV