Pakar Ungkap Makna Anggukan, Gelengan dan Suara Ferdy Sambo di Persidangan: It May Reflect a Lie
Hukum | 13 Desember 2022, 21:51 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Gerakan menggeleng dan mengangguk yang dilakukan Ferdy Sambo, terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat di persidangan hari ini, Selasa (13/12/2022), merupakan hal yang multitafsir.
Monica Kumalasari, pakar gestur dan mikroekspresi, menjelaskan, makna anggukan atau gelengan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo tidak diketahui secara spesifik.
“Kita tidak tahu spesifik ketika dia menggeleng atau mengangguk itu di bagian mana, sehingga ketika seseorang itu dengan movement yang menggeleng, bisa berarti bahwa ‘Apa yang kamu katakan itu memang tidak benar’,” tuturnya dalam dialog Sapa Indonesia Malam, Kompas TV.
Tetapi, kata Monica, selain menandakan sebagai bantahan atas pernyataan yang tidak benar, menggeleng juga bisa diartikan Sambo mengakui keberanian Richard Eliezer menyampaikan fakta.
Baca Juga: Eliezer Serahkan Bukti Foto Ferdy Sambo saat Serahkan Ponsel dan Uang Usai Yosua Tewas
“Tetapi juga geleng-geleng kepala bisa berasumsi juga bahwa betapa beraninya seorang Eliezer untuk menyampaikan informasi ini,” lanjut Monica.
“Bahkan, menggeleng juga bisa berarti bahwa berani untuk bertemu, ditawarkan untuk daring pun Eliezer memilih untuk bertemu secara langsung di persidangan.”
Menjawab pertanyaan tentang intonasi suara Ferdy Sambo yang kadang bergetar, Monica mengatakan, sejak beberapa waktu lalu, dirinya mengamati gestur dan intonasi suara Sambo.
Menurutnya, suara Ferdy Sambo terkadang softer atau lebih lembut, lower atau lebih rendah, dan kemudian juga suaranya bergetar.
“Kalau dalam teori, mengatakan, ketika suara itu softer, lower, dan bahkan bergetar, dikatakan, it may reflect a lie (bisa mencerminkan suatu kebohongan, red), jadi kemungkinan orang tersebut berbohong.”
“Jadi, tinggal diadu saja dengan fakta yang lain-lain,” lanjutnya.
Tetapi, lanjut Monica, suara yang softer juga bisa menandakan bahwa Sambo menyimpan kesedihan yang dalam.
“Tetapi mungkin sedihnya adalah karena Eliezer begitu berani untuk mengungkap, sehingga sedih itu trigger-nya karena kehilangan sesuatu.”
“Artinya, dengan keberanian Eliezer ini, maka ada sesuatu yang hilang,” tuturnya.
Sementara, mengenai gestur dan penampilan Putri Candrawathi, Monica menyebut ada perubahan yang jelas dari tampilan di sidang sebelumnya.
“Jadi ada perubahan yang jelas terjadi pada Ibu Putri, di mana kemarin tidak make up, matanya terlihat sayu.”
“Kemarin itu bahkan hakim sampai menanyakan, ‘Anda menangis?’ Yang kita lihat adalah tangisan, kemarin,” ucap Monica.
Tangisan, menurut Monica, menandakan bahwa seseorang itu sedih. Tetapi, lanjutnya, pertanyaannya adalah, apakah benar-benar menangis atau sesuatu yang direkonstruksi untuk menampilkan bahwa ia bersedih.
Baca Juga: Tegang, Sambo dan Eliezer Saling Bantah Soal Penembakan Yosua di Persidangan Hari ini!
“Tangisan itu adalah suatu tanda bahwa seseorang itu minta untuk diakomodir bahwa lagi sedih. Tetapi problemnya adalah benar-benar sedih atau tidak.”
Kata Monica, salah satu tandanya adalah dengan keluarnya air mata.
“Ini kita tidak melihat ada air mata yang keluar. Juga, kesedihan itu salah satunya dalah dengan tercekat di tenggorokan,” ujarnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV