Putri Candrawathi Bantah Keliling Kemang Bawa Senjata dan Soal Perempuan Menangis di Rumah Bangka
Hukum | 12 Desember 2022, 13:38 WIBDalam ceritanya, Richard mengkronologikan pertengkaran bermula dari Ibu Putri Candrawathi yang tiba-tiba mengajak dirinya, Brigadir J, dan Matthius untuk pergi ke suatu tempat.
Baca Juga: Ronny Talapessy Minta Sidang Kesaksian Richard Eliezer untuk Ferdy Sambo dan Putri Digelar Daring
“Jadi saya lagi di rumah (Saguling), Matthius juga di rumah, tiba-tiba ibu turun, almarhum pertama duluan turun dari lantai 2 bawa senjata, langsung taruh di dalam mobil yang mulia,” kata Richard Eliezer dalam kesaksiannya di sidang pembunuhan berencana
Kemudian, kata Richard, Putri Candrawathi meminta dirinya dan Matthius untuk turut serta pergi bersama dengannya dan juga Brigadir J.
Dalam perintahnya, Richard mengatakan Putri Candrawathi meminta Matthius duduk di dalam mobil bersamanya dan juga Brigadir J. Sementara dirinya, sambung Richard, diminta ikut dengan menggunakan mobil mobil lain.
“Nanti Dek Richard, kamu di mobil sendirian ya, di belakang. Jadi kami jalan yang mulia ke arah Kemang, tapi belum ke kediaman yang mulia,” ujar Richard.
Baca Juga: Sidang Putri Candrawathi Digelar Tertutup, Hakim: Hanya Sebatas Konten Asusila, Selebihnya Terbuka
“Kita biasa komunikasi Lewat HT, saya sempat nanya berapa kali ke almarhum (Brigadir J), Bang izin, Bang ini mau kemana Bang izin, ikut aja dulu (kata Brigadir J). Jadi mereka yang di depan itu perjalanan ada muter-muter di daerah Kemang yang mulia saya tidak tahu itu mau kemana tujuan.”
Setelah itu, lanjut Richard, mobil yang ditumpangi Putri Candrawathi mengarah dan berhenti di kediaman Jalan Bangka.
“Ibu turun, saya lihat kondisi Ibu yang kayak lagi marah. Jadi saya juga tidak berani menanyakan. Itu ada Mbak Dafia juga anaknya Ibu, sudah masuk semua turun, baru Bang Yos bilang, Chard parkir mobil di belakang,” cerita Richard.
“Saya parkir mobil di belakang, ada mungkin setengah jam kemudian, Pak FS pulang, itu yang naik piket sama Pak FS, Bang Romer sama Saddam.”
Menurut Richard, serupa dengan Putri Candrawathi, Ferdy Sambo saat tiba di rumah Jl Bangka juga terlihat marah-marah dan langsung ke dalam.
Baca Juga: Dilaporkan Melanggar Etik, Hakim Wahyu Iman Santoso Dipastikan tetap Pimpin Sidang Ferdy Sambo
“Abis itu almarhum bilang, Chard nanti ada Pak Elben yang mau datang, rekannya Bapak, tapi pada saat itu saya lagi di belakang, waktu Pak Elben datang itu saya tidak lihat. Jadi saya tidak tahu (Pak Elben) ini datang sama siapa saja,” kata Richard.
Selanjutnya, Richard menuturkan ada instruksi dari Brigadir J dan Matthius agar ajudan tidak boleh masuk ke dalam rumah dan berjaga di luar.
“Kita nggak tahu ada kejadian apa di dalam rumah ini, nanti mungkin sudah sekitar agak 1-2 jam mungkin, baru tiba-tiba ada orang mau keluar dari dalam rumah kan pagar kami tutup,” ujar Richard.
Saat itu, lanjut Richard, kemudian pagar dibuka dan muncul seorang perempuan menangis dan meminta dipanggilkan sopirnya.
“Ada perempuan. Saya tidak kenal, nangis dia, perempuan itu nangis, ini siapa ya? Karena saya memang tidak ada waktu dia datang, baru saya lihat ke arah dalam ada Koh Elben juga duduk di depan rumah, baru habis itu perempuan itu bilang mau cari drivernya,” ungkap Richard.
Sejak peristiwa itu, Richard menyampaikan kepada Hakim Wahyu Iman Santoso, jika Ferdy Sambo lebih sering berada di rumah Jl Saguling.
Baca Juga: Sambo Sebut Hasil Tes Lie Detector Tak Bisa Jadi Bukti, Romli Atmasasmita pun Beri Jawaban Menohok
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV