> >

Arif Rachman Arifin Menangis Ungkap Kesedihan Dibohongi Sambo: Sedih, Yang Mulia, Saya Hanya Bekerja

Hukum | 6 Desember 2022, 17:46 WIB
Terisak. Arif Rachman Arifin, mantan Wakaden Paminal Divpropam Polri, menyebut dirinya sempat membohongi Ferdy Sambo tentang pemusnahan laptop berisi rekaman CCTV. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Wakil Kepala Detasemen B Biro Pengamanan Internasl Divisi Profesi dan Pengamanan (Wakaden B Ropaminal Divpropam) Polri Arif Rachman Arifin menangis di persidangan saat Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso bertanya tentang bagaimana perasaannya terlibat dalam skenario Ferdy Sambo.

“Sedih, Yang Mulia, saya hanya bekerja,” ucap Arif Rachman Arifin lirih dalam sidang lanjutan pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).

Arif Rachman Arifin mengaku, akibat skenario Ferdy Sambo, dirinya harus menjalani proses sidang untuk perkara perintangan penyidikan tewasnya Brigadir J.

Bukan hanya itu, lanjut Arif Rachman, dirinya juga harus menjalani penahanan khusus hingga menerima putusan Komisi Etik, yakni pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH).

Baca Juga: Terseret Skenario Sambo, Anggota Propam Murka: Jenderal kok Bohong? 30 Tahun Saya Mengabdi, Hancur!

 “Di-PTDH, Yang Mulia,” kata Arif Rachman Arifin.

Saat Hakim Wahyu bertanya lebih lanjut bagaimana perasaannya saat dibohongi oleh Ferdy Sambo, Arif Rachman tidak kuasa menjawab pertanyaan itu. Namun, matanya tampak berkaca-kaca menahan tangis tumpah.

 

Tak hanya Arif Rachman Arifin, Kombes Agus Nurpatria juga mengungkapkan kekesalannya kepada Ferdy Sambo melalui Hendra Kurniawan.

Agus Nurpatria mempertanyakan, apa alasan Ferdy Sambo mengadali dirinya dengan membuat skenario bohong dalam kasus tewasnya Brigadir J.

“Kenapa kita dikadalin,” kata Agus Nurpatria mengulang pertanyaannya untuk Ferdy Sambo di dalam persidangan.

Baca Juga: Ferdy Sambo Bantah Selingkuh dari Putri Candrawathi: Istri Saya Diperkosa Yosua, Tidak Motif Lain

Namun lebih lanjut, Agus Nurpatria dengan sekuat rasa mengatakan siap menjalani risiko akibat dirinya percaya dengan skenario Ferdy Sambo.

“Waktu itu saya kecewa, tapi tangis saya sudah habis, Yang Mulia, sudah cukup. Saya nggak mau ada tangis-tangisan lagi, saya akan menjalani semuanya, Yang Mulia,” ujar Agus Nurpatria.

Selain Arif Rachman Arifin dan Agus Nurpatria, mantan Kepala Bagian Penegakan Hukum Biro Provos (Kabag Gakkum Roprovost) Divpropam Polri Kombes Susanto Haris juga meluapkan kekecewaan sekaligus amarahnya kepada Ferdy Sambo.

Lantaran, akibat skenario Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J, karier Susanto Haris yang dibangun selama 30 tahun, hancur.

“Kecewa, kesal, marah. Jenderal kok bohong, susah nyari jenderal,” ucap Susanto Haris dengan suara bergetar.

Baca Juga: Terungkap di Sidang, Putri Sambo Blak-blakan Tak Ingin Ditinggalkan Kuat Ma’ruf dan Ucap Yosua Sadis

Lebih dari itu, Susanto Haris mengaku keluarganya menjadi paranoid melihat televisi dan media sosial sebagai buntut dari skenario Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J.

“Keluarga kami malu, kami paranoid nonton TV, media sosial. Jenderal kok tega menghancurkan karier. Tiga puluh tahun saya mengabdi, hancur di titik nadi terendah pengabdian saya,” ucap Susanto Haris.

“Belum yang lain-lain, anggota-anggota hebat Polda Metro Jakarta Selatan kami. Bayangkan, Majelis Hakim, kami Kabag Gakkum yang biasa memeriksa polisi yang nakal. Bayangkan, Majelis Hakim, bagaimana keluarga kami?!” imbuhnya.

 

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU