> >

Ferdy Sambo Bantah Selingkuh dari Putri Candrawathi: Istri Saya Diperkosa Yosua, Tidak Motif Lain

Hukum | 6 Desember 2022, 14:25 WIB
Ferdy Sambo, Terdakwa Kasus Pembunuhan Berencana sekaligus Perintangan Penyidikan jalani sidang perdana di Pengadilan Negeri jakarta Selatan (Sumber: Puspenkum Kejaksaan Agung)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Terdakwa Ferdy Sambo membantah ada perselingkuhan yang dilakukan dirinya dibalik pembunuhan Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Pernyataan itu disampaikan Ferdy Sambo merespons keterangan Richard Eliezer yang mengungkap ada perempuan keluar dari rumah di Jl.Bangka, Jakarta Selatan  dan menangis.

Sebelum peristiwa itu, Richard juga menggambarkan Putri Candrawathi sempat berputar di daerah Kemang dan singgah di rumah Jl. Bangka dengan wajah marah.

“Tidak benar keterangan dia (Richard), itu ngarang-ngarang. Jelasnya istri saya kan diperkosa sama Yosua tidak ada motif lain bahwa itu perselingkuhan,” ucap Ferdy Sambo di Pengadilan Negeri Jakarta kepada Jurnalis KOMPAS TV Thifal Solesa, Selasa (6/12/2022).

Baca Juga: Hakim saat Kuat dan Ricky Tak Lihat Sambo Tembak Yosua: Buta Tuli, Maka Tidak Dengar dan Tak Lihat

Dalam keterangannya, Ferdy Sambo pun berharap Richard Eliezer dapat menjelaskan perihal cerita tersebut di sidang.

“Tidak ada, nanti tanyakan itu ke dia, nanti akan dipertanyakan lagi di persidangan siapa yang sebut, dia ngarang-ngarang seperti itu, kalau dia yang menembak Yosua, janganlah libat-libatkan istri saya,” ujar Ferdy Sambo.

“Jangan libatkan Ricky, Kuat, saya siap bertanggung jawab terhadap apa yang saya lakukan demikian juga kita awasi persidangan ini sehingga bisa berjalan adil dan obyektif tidak ada isu di luar yang berkembang.”

 

Dalam persidangan sebelumnya  pekan lalu, Richard Eliezer mengungkapkan, ada peristiwa perempuan menangis dalam pertengkaran Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di rumah Jl Bangka pada sekitar Juni 2022.

Baca Juga: Hakim Sudah Anggap Kuat Maruf, Ricky Rizal bersama Ferdy Sambo Rencanakan Pembunuhan Yosua

Dalam ceritanya, Richard menjelaskan kronologi  pertengkaran bermula dari  Putri Candrawathi yang tiba-tiba mengajak dirinya, Brigadir J, dan Matthius untuk pergi ke suatu tempat.

“Jadi saya lagi di rumah (Saguling), Matthius juga di rumah, tiba-tiba ibu turun, almarhum pertama duluan turun dari lantai 2 bawa senjata, langsung taruh di dalam mobil,” kata Richard Eliezer dalam kesaksiannya di sidang pembunuhan berencana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).

Kemudian, kata Richard, Putri Candrawathi meminta dirinya dan Matthius untuk turut serta pergi bersama dengannya dan juga Brigadir J.

Dalam perintahnya, Richard mengatakan,  Putri Candrawathi meminta Matthius duduk di dalam mobil bersamanya dan juga Brigadir J. Sementara dirinya, sambung Richard, diminta ikut dengan menggunakan mobil mobil lain.

Baca Juga: Eliezer Ungkap Ada Perempuan Lain Menangis dalam Pertengkaran Ferdy Sambo dan Putri di Bangka

“Nanti Dek Richard, kamu di mobil sendirian ya, di belakang. Jadi kami jalan ke arah Kemang, tapi belum ke kediaman,” ujar Richard.

“Kita biasa komunikasi Lewat HT, saya sempat nanya berapa kali ke almarhum (Brigadir J), Bang izin, Bang ini mau kemana Bang izin, ikut aja dulu (kata Brigadir J). Jadi mereka yang di depan itu perjalanan ada muter-muter di daerah Kemang yang mulia saya tidak tahu itu mau kemana tujuan.”

Setelah itu, lanjut Richard, mobil yang ditumpangi Putri Candrawathi mengarah dan berhenti di kediaman Jalan Bangka.

“Ibu turun, saya lihat kondisi Ibu yang kayak lagi marah. Jadi saya juga tidak berani menanyakan. Itu ada Mbak Dafia juga anaknya Ibu, sudah masuk semua turun, baru Bang Yos bilang, Chard parkir mobil di belakang,” cerita Richard menirukan Yosua.

Baca Juga: Hakim Sekakmat Ricky Rizal: Saya Tahu Kamu Bohong dan Tidak, Cerita Kamu Tidak Masuk Akal Semua

“Saya parkir mobil di belakang, ada mungkin setengah jam kemudian, Pak FS pulang, itu yang naik piket sama Pak FS, Bang Romer sama Saddam.”

Menurut Richard, serupa dengan Putri Candrawathi, Ferdy Sambo saat tiba di rumah Jl Bangka juga terlihat marah-marah dan langsung ke dalam.

“Abis itu almarhum bilang, Chard nanti ada Pak Elben yang mau datang, rekannya Bapak. Tapi pada saat itu saya lagi di belakang, waktu Pak Elben datang itu saya tidak lihat. Jadi saya tidak tahu (Pak Elben) ini datang sama siapa saja,” kata Richard.

Selanjutnya, Richard menuturkan ada instruksi dari Brigadir J dan Matthius agar ajudan tidak boleh masuk ke dalam rumah dan berjaga di luar.

“Kita nggak tahu ada kejadian apa di dalam rumah ini, nanti mungkin sudah sekitar agak 1-2 jam mungkin, baru tiba-tiba ada orang mau keluar dari dalam rumah kan pagar kami tutup,” ujar Richard.

Baca Juga: Ricky Rizal Keceplosan Ferdy Sambo Gunakan Sarung Tangan, Diralat Jadi Masker Hitam

Saat itu, lanjut Richard, kemudian pagar dibuka dan muncul seorang perempuan menangis dan meminta dipanggilkan sopirnya.

“Ada perempuan.  Saya tidak kenal, nangis dia, perempuan itu nangis, ini siapa ya? karena saya memang tidak ada waktu dia datang, baru saya lihat ke arah dalam ada Koh Elben juga duduk di depan rumah, baru habis itu perempuan itu bilang mau cari drivernya,” ungkap Richard.

Sejak peristiwa itu, Richard menyampaikan kepada Hakim Wahyu Iman Santoso, jika Ferdy Sambo lebih sering berada di rumah Jl Saguling.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU