Usai Brigadir J Turun dari Lantai 2, Susi Disebut Temukan Putri Candrawathi Terkapar Sambil Menangis
Hukum | 6 Desember 2022, 09:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Asisten rumah tangga Ferdy Sambo bernama Susi disebut mendengar Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J membanting pintu saat peristiwa dugaan kekerasan seksual terjadi kepada Putri Candrawathi.
Demikian keterangan tersebut disampaikan oleh terdakwa Kuat Ma'ruf saat menjadi saksi kasus pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Ricky Rizal dan Bharada Richard Eliezer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/12/2022).
Baca Juga: Cerita Kuat Maruf Mengalah Kamar dengan ART Susi di Magelang Disambut Tawa
Awalnya, Kuat Maruf mengaku saat itu sedang menghubungi anaknya melalui sambungan video.
Kemudian, kata Kuat, tiba-tiba Susi memanggilnya sembari mempertanyakan mengapa Brigadir J membanting-banting pintu.
"Susi mengatakan, 'om itu om Yosua kenapa banting-banting pintu?', terus saya jawab 'ah biarin ajalah orang biasa marah-marah'. Saya masih teleponan aja," kata Kuat Maruf di persidangan.
Kuat Maruf menambahkan, bahwa dirinya selesai menelepon anaknya sekitar pukul 19.00 WIB. Setelah itu, ia melanjutkan aktivitas merokok di teras rumah.
Baca Juga: Usai Brigadir J dan Kuat Maruf Ribut di Magelang, Susi Buat Status Menangis Sembari Tulis Begini
Ketika itulah, Kuat Maruf mengaku melihat Brigadir J turun dari lantai dua rumah Ferdy Sambo yang terdapat kamar Putri Candawathi.
Menurut Kuat Maruf, posisi Brigadir J turun dari lantai dua rumah itu seperti orang yang sedang menguntit.
"Cuma posisinya kaya seolah ngitut-ngitut gitu jadi saya kagetin waktu itu. Saya gedor kacanya 'wei!' saya kagetin (Yosua) malah takut, malah lari," kata Kuat.
Melihat tingkah aneh Brigadir J, Kuat Maruf lantas curiga. Ia pun meminta Susi melihat kondisi Putri Candrawathi yang berada di kamar lantai atas.
Baca Juga: Eliezer Ungkap Susi ART Pasang Status WhatsApp "Cukup Tahu Aja" Usai Peristiwa di Magelang
"Setelah Susi naik, Susi baru teriak-teriak. Pertama saya dengar (Susi teriak) 'ibu ibu ibu' baru manggil saya," ucap Kuat Maruf.
"Setelah saya naik ke atas saya cuma lihat Ibu, antara setengah tidur lah karena kepalanya masih di ember baju kotor waktu itu."
Kuat Maruf mengungkapkan, kondisi Putri Candrawathi saat itu menangis sambil memejamkan matanya. Selain itu, Susi disebut Kuat juga menangis histeris.
Adapun peristiwa pembunuhan terhadap Brigadir J disebut terjadi setelah Putri Candrawathi mengaku dilecehkan Brigadir J di Magelang.
Baca Juga: Kuat Maruf Soal Peristiwa di Magelang: Putri Candrawathi Bilang Yosua Sadis Sekali…
Kemudian, Ferdy Sambo marah dan merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J yang melibatkan Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Akhirnya, Brigadir J tewas di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.
Atas perbuatannya, Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
Kelima terdakwa kini terancam pidana maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun.
Baca Juga: Sidang Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Kembali Digelar, Ini Link untuk Menonton!
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV