> >

Update Erupsi Gunung Semeru: Sebagian Pengungsi sudah Kembali ke Rumah

Update | 5 Desember 2022, 09:30 WIB
Bupati Lumajang Thoriqul Haq (kiri) dan Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati (kanan) di posko pengungsian erupsi Semeru, Minggu (4/12/2022) (Sumber: Kompas TV/Antara)

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengungkapkan, sebagian pengungsi erupsi Gunung Semeru telah kembali ke rumah masing-masing pagi ini, Senin (5/12/2022).

"Masyarakat yang sudah bisa kembali ke kediaman ke rumah masing-masing adalah yang  terdampak tidak langsung," kata Thoriq di Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (5/12).

Pengungsi yang telah kembali itu, kata Thoriq, merupakan penduduk yang mengungsi akibat derasnya hujan abu di lingkungan tempat tinggal mereka. Misalnya Desa Penanggal, Desa Sumbermujur, dan hunian relokasi di Desa Sumbermujur. 

"Mereka sebagian besar sudah kembali ke kediaman masing-masing karena ini zona hijau, jauh dari aliran lahar Gunung Semeru," tutur Thoriq.

Selain itu, sebagian pengungsi yang berasal dari Desa Kajar Kuning mengambil ternak mereka untuk diamankan di pengungsian.

Baca Juga: Jalur Evakuasi Erupsi Semeru Sudah Siap, Warga Tidak Perlu Panik

"Pagi ini aktivitas masyarakat, sebagian ke kandang ternak di Kajar Kuning itu untuk mengambil hewan ternak untuk diamankan, dan itu dibantu petugas dari teman-teman relawan," ujarnya.

Thoriq menjelaskan, Desa Kajar Kuning termasuk wilayah yang terletak di tepian aliran lahar. Sebagian besar penduduk desa tersebut telah pindah ke hunian relokasi.

"Jadi Kajar Kuning itu sudah tidak ada penduduk, sudah tidak ada lagi yang tinggal di situ, karena tahun lalu Kajar Kuning ini terdampak langsung, ada banyak rumah yang hancur dan atap rumah yang roboh," ucapnya.

"Sehingga dalam jangka waktu satu tahun ini mereka sudah mendapatkan hunian tetap di hunian relokasi yang sudah dibangun," kata dia.

Sementara itu, pengungsi yang masih berada di pengungsian berasal dari Desa Supiturang dan Desa Sumberwuluh. Untuk sementara, mereka tinggal di beberapa tempat pengungsian, di antaranya balai desa, lapangan, dan sekolah.

"Per tadi malam saya ke tempat pengungsian, yang utama mereka (pengungsi) masih trauma," ungkap Thoriq. 

Meski tinggal di daerah atau wilayah zona kuning dan hijau, kata dia, masyarakat masih khawatir karena trauma dengan kondisi erupsi Gunung Semeru tahun lalu.

"Kejadian tahun lalu ketika hujan abu dan menjadikan wilayahnya gelap gulita, itu yang membuat mereka masih khawatir," kata Thoriq.

Baca Juga: Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas, Sebagian Warga Mengungsi, Beberapa Jalur Ditutup

Hingga hari ini, Thoriq menuturkan, belum ada laporan korban jiwa atas erupsi Gunung Semeru disertai awan panas guguran (APG) yang terjadi pada Minggu (4/12/2022) dini hari.

"Tadi malam ada laporan kehilangan dua anggota keluarga, tapi sudah ditemukan pukul 07.00 WIB, sudah diamankan petugas," ujarnya.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU