Fakta Tenda Sakinah untuk Pasutri Korban Gempa Cianjur, Dibantah Kades: Itu Posko Medis
Peristiwa | 3 Desember 2022, 07:38 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sempat heboh 'Tenda Sakinah' untuk pasangan suami istri atau pasutri korban gempa Cianjur, Jawa Barat, ternyata dibantah oleh Kepala Desa setempat. Ternyata, itu disebut hanya obrolan warga dan fungsi tenda itu sebenarnya adalah posko medis.
Kepala Desa Pasir Goong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Dede Farhan, menyebutkan tenda Sakinah untuk kebutuhan biologis pasutri yang bikin heboh medsos itu tidak ada di wilayahnya.
Faktanya, kata Dede, adalah tenda tersebut digunakan untuk posko medis.
"Itu tidak ada, saya memastikan bahwa di desa ini tidak ada 'Tenda Sakinah'," tegas Dede dikutip Jumat (2/11/2022) dilansir dari Tribun Jabar.
"Itu merupakan posko medis dan itu selalu digunakan warga dan dokter yang selalu standby di sana untuk berobat," tambahnya.
Baca Juga: Warga Inisiatif Dirikan Tenda Sakinah, untuk Penuhi Kebutuhan Biologis Pasutri Korban Gempa Cianjur
Tenda sakinah hanya guyonan
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Assuyuthiyyah, Ferry Nur El Firdaus menjelaskan, tenda sakinah yang viral tersebut ternyata hanya guyonan.
Ia menyebut, masyarakat korban Gempa Cianjur sudah lama di waktu dan tempat yang sama dan kini butuh privasi, misalnya, untuk ibu menyusui.
Ia juga memastikan, tak ada Tenda Sakinah untuk kebutuhan biologis pasutri korban gempa Cianjur.
"Jangan sampai campur baur laki-laki dan perempuan. Itu kan dalam adat Sunda saja sudah tidak boleh dilakukan. Tenda Sakinah itu tidak ada, itu hanya obrolan masyarakat," tegasnya.
Baca Juga: Update Korban Gempa Cianjur: 329 Orang Meninggal Dunia, 11 Masih Dalam Pencarian Tim SAR
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, warga di Desa Pasir Goong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, disebut berinisiatif mendirikan tempat khusus untuk aktivitas pasangan suami istri yang diberi nama Tenda Sakinah. Tenda tersebut didirikan di lokasi pengungsian.
Feri R Firdaus, salah satu penggagas Tenda Sakinah mengatakan, fasilitas itu dibuat untuk memenuhi kebutuhan biologis suami istri yang terganggu akibat gempa bumi.
"Nah warga ini, kan dia hampir dua bulan kerja di luar, ninggalin istri, niatnya melepas rasa rindu sama istri setelah dua bulan merantau kerja. Tapi apa daya, terjadi gempa," kata Feri dilansir Antara, Rabu (30/11).
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Tribun Jabar