22 Gejala Nonspesifik HIV yang Patut Diwaspadai, Termasuk Ruam dan Infeksi Jamur

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Infeksi HIV dapat menimbulkan gejala nonspesifik terutama di tahap awal infeksi dan fase infeksi laten HIV. Gejala-gejala ini dapat bermacam dan sulit dideteksi.

Pada tahap awal, yakni beberapa pekan setelah penularan virus, tahap infeksi akut aktif dan dapat menimbulkan sejumlah gejala. Namun, sebagian pengidap tidak menunjukkan gejala apa pun selama tahap awal infeksi.

Baca Juga: Gejala HIV/AIDS pada Pria dan Wanita, Ratusan Mahasiswa Positif di Bandung

Di lain sisi, banyak juga pengidap yang merasakan gejala tertentu, tetapi tidak mencurigainya sebagai gejala HIV. Pasalnya, gejala-gejala di tahap awal infeksi HIV mirip dengan gejala penyakit seperti flu dan infeksi virus musiman lain.

Melansir Healthline, berikut sembilan gejala infeksi HIV pada tahap awal yang patut diwaspadai.

Gejala Awal HIV

• Demam
• Merasa kedinginan
• Pembengkakan kelenjar getah bening
• Rasa sakit dan nyeri di tubuh
• Ruam kulit
• Sakit tenggorokan
• Sakit kepala
• Mual-mual
• Sakit perut

Pada tahap awal, baik seseorang menunjukkan gejala atau tidak, tubuh memiliki muatan virus HIV yang tinggi. Sehingga, virus ini lebih mudah menular pada tahap awal infeksi.

Setelah itu, pengidap HIV akan memasuki tahap infeksi laten. Tahap ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun hingga berdekade-dekade.

Sebagaimana tahap awal, seseorang dalam tahap infeksi laten HIV dapat menunjukkan gejala nonspesifik tertentu atau tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Berikut 13 gejala nonspesifik HIV pada tahap infeksi laten.

Gejala Infeksi Laten HIV

• Sakit kepala atau rasa nyeri di tubuh
• Pembengkakan kelenjar getah bening
• Demam berulang
• Berkeringat pada malam hari
• Kelelahan
• Mual-mual
• Muntah
• Diare
• Kehilangan berat badan
• Ruam kulit
• Infeksi jamur oral atau vaginal berulang
• Pneumonia
• Hesper zoster

Baca Juga: 12 Ribu Anak di Bawah 14 Tahun Terinfeksi HIV, Apa Saja Gejala HIV pada Anak?