Momen Ronny Talapessy Cecar Pertanyaan ke Saksi Susanto soal Senjata Api Bharada E dan Ferdy Sambo
Update | 29 November 2022, 09:35 WIB"Jadi karena itu senjata inventaris dinas, yang kami dalami hanya SIMMSA-nya waktu itu," ujarnya.
Baca Juga: Saksi Arif Rachman di Sidang Bharada E dkk: Lihat CCTV di Garasi Rumah Ferdy Sambo, Disebut Apatis
Setelah mengambil barang bukti, Susanto menjelaskan, ada perintah untuk membawanya ke Kantor Provos.
Ia juga sempat mendatangi rumah pribadi Ferdy Sambo di Saguling, Jakarta Selatan. Namun ia hanya berada di lantai bawah, bukan lantai 2. Selain itu, ia juga mengaku tidak memperhatikan CCTV di rumah itu.
Selain itu, terungkap fakta bahwa Susanto ternyata sudah mengenal Sambo semenjak taruna.
"Dia junior kami," kata Susanto.
Namun, ia menegaskan tidak mengetahui senjata milik Sambo. Selama bekerja di kantor dengan Ferdy Sambo, ia mengaku hanya bertemu dengan mantan Kadiv Propam Polri itu satu bulan sekali ketika rapat atau kalau dirinya dipanggil menghadap.
Sebagai informasi, Susanto atau Kombes Santo merupakan bawahan Ferdy Sambo saat menjadi Kadiv Propam Polri yang kemudian dimutasi ke divisi Pelayanan Markas (Yanma) Polri.
Baca Juga: Tujuh Saksi Diperiksa dalam Sidang Lanjutan Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf: Semuanya Polisi
Ia disebut membentak mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit saat akan mengamankan senjata api (senpi) yang merupakan barang bukti pembunuhan Brigadir J pada Jumat, 8 Juli 2022.
Saat menjadi saksi sidang perintangan penyidikan atau obstruction of justice pada Kamis 3 November 2022, Ridwan Soplanit juga menyebut, Kombes Susanto membawa senpi yang digunakan Bharada E untuk menembak Brigadir J.
Awalnya, Ridwan dan anggotanya selesai melakukan olah TKP di rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan yang menjadi lokasi terbunuhnya Brigadir J.
Setelah mengumpulkan barang bukti, kata Ridwan, Kombes Susanto mengambil senpi milik ajudan Sambo, yakni Bharada E dan Brigadir J.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV