Banyak Korban Gempa Memilih Tinggal di Reruntuhan Rumah, BNPB Ungkap Alasannya
Peristiwa | 26 November 2022, 10:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Banyak korban gempa Cianjur memilih bertahan dan tinggal di reruntuhan rumah atau tempat tinggal mereka. Padahal, rumah-rumah mereka sudah hancur atau roboh sebagian.
Hal itu diungkapkan Plt Kapusdatin Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Sabtu (26/11/2022).
Menurut Muhari, para korban gempa Cianjur tersebut ingin menjaga barang-barang berharga yang berada di rumah mereka usai gempa dengan magnitudo 5,6 mengguncang pada Senin (21/11/2022) lalu.
Mereka, kata dia, khawatir ada orang yang memanfaatkan situasi bencana tersebut. Sehingga para korban gempa Cianjur memilih berjaga-jaga dan tinggal di rumah mereka yang sudah rusak.
"Masih banyak bertahan, itu masalah keamanan, rumah tak bisa ditinggalkan. Kondisi rata-rata rumah mereka itu rubuh atau setengah rubuh. Tapi takut ada yang masuk ke dalam rumah. Tidak dijaga," papar Muhari.
Baca Juga: Update Terbaru Gempa Cianjur, BNPB: 310 Orang Meninggal Dunia, 24 Belum Ditemukan
Para korban gempa khawatir ada orang yang akan mencuri harta benda mereka.
"Khawatir ada yang manfaatkan harta atau benda penting lainnya milik mereka," papar Muhari.
"Ada sekian banyak rumah rusak saat ini, tentu saja kalau kita bebankan ke aparat kepolisian tiap satu rumah, tidak bisa," paparnya.
Untuk itu, Muhari sebenarnya ingin para korban ini tinggal sementara di tempat pengungsian utama yang telah didirikan.
Tapi, kata dia, masih banyak yang bertahan di rumah dan pihaknya memahami kondisi itu.
Data terakhir menunjukkan, sebanyak 310 orang meninggal dunia akibat gempa yang terjadi pada Senin lalu pukul 13.21 WIB. Jumlah rumah yang rusak mencapai ribuan unit.
Baca Juga: Wagub Jabar Minta agar Tak Kirim Bantuan Langsung Konvoi Mobil ke Korban Gempa Cianjur karena Macet
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV