Anies di Munas KAHMI: Persatuan Muncul bila Ada Rasa Keadilan
Rumah pemilu | 25 November 2022, 16:20 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Bakal capres Partai NasDem, Anies Baswedan, mengatakan persatuan tak akan timbul bila tidak ada keadilan.
Hal itu disampaikan mantan gubernur DKI Jakarta itu dalam orasi kebangsaan di acara Gala Dinner pada Munas Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (25/11/2022).
Baca Juga: Sekjen PAN: Relawan Amanat Indonesia yang Dukung Anies untuk Pilpres 2024 Tak Mewakili Partai
"Keadilan itu yang menjadi tujuan utamannya. Tanpa ada keadilan, urusan lewat. Tidak ada persatuan tanpa ada keadilan. Persatuan akan muncul bila ada rasa keadilan. Tidak akan ada rasa kebersamaan dan kedamaian, bila tidak ada rasa keadilan," kata Anies.
Awalnya, Anies berbicara ihwal strategi membangun Indonesia agar bisa maju dan bersaing dengan negara lainnya di kancah dunia internasional.
"Ke depan negara akan maju kalau memegang tiga hal untuk menjadi pegangan dan ini bekal bagi kita di KAHMI. Satu, menempatkan ilmu pengetahuan sebagai radar dan kompas untuk memajukan bangsa."
"Pengalaman pandemi adalah benar-benar pesan bagi semua pimpinan politik. Pimpinan polittik yang tidak mengandalkan ilmu pengetahuan, dia akan keliru mengambil langkahnya. Kami di Jakarta yang termasuk menggunakan ilmu pengetahuan dan kita harus transparan," ujarnya.
Menurut dia, ilmu pengetahuan bisa dijadikan pijakan dalam mengambil sebuah kebijakan.
"Bangun trust atau kepercayaan. Dengan tingkat kepercayaan yang tinggi, otomatis biaya yang tinggi akan turun. Trust nomor satu adalah kepada pemerintah. Di sini KAHMI berkumpul yang memanfaatkan ilmu pengetahuan," ujarnya.
Selain ilmu pengetahuan, kata Anies, yaitu etos kerja. Sebab, Indonesia membutuhkan insan-insan yang memiliki jiwa pekerja keras.
"Kedua, etos kerja. Tidak ada pilihan lain kalau tidak mau bekerja keras. Kemauan untuk bekerja tuntas. Kita menyaksikan organisasi ini diisi oleh orang-orang yang ulet dan tangguh, sanggup bekerja keras," ujarnya.
Terakhir, lanjut Anies, etika publik dalam memimpin daerah atau negara perlu dijaga. Karena, sebuah negara akan maju bila masyarakatnya menjunjung tinggi etika dalam menjalani kehidupannya.
Baca Juga: Anies, JK, dan Mahfud MD Akan Hadiri Munas KAHMI di Palu
"Ketiga, kita berbicara tentang etika. Etika publik dijaga. Etika ini bukan soal dan benar secara hukum, tapi patut dan tidak. Di negara maju memperhatikan etika dalam masyarakat."
"Ke depannya siapa pun yang menjadi pemimpin di republik ini perlu menempatkan tiga hal tadi. Tujuannya apa? Republik ini didirikan untuk menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV