Kisah Wanita Muda Hamil 9 Bulan Terjebak di Dapur saat Gempa Cianjur, Tewas Tertimbun Bangunan
Peristiwa | 23 November 2022, 13:03 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang wanita berinisial DS (22), warga Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, menjadi salah satu korban yang meninggal dunia akibat gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Wanita berusia 22 tahun yang sedang hamil itu nyawanya tak selamat karena tertimbun reruntuhan bangunan rumahnya yang berlantai tiga.
Baca Juga: Lagi, Gempa Susulan M 3,9 di Cianjur, Kepala BNPB Evakuasi Diri ke Tempat Lebih Aman
Komandan Tim Basarnas Jakarta, Chandra Winata, yang terjun langsung ke lokasi gempa bumi di Cianjur menceritakan kronologi tewasnya wanita muda itu saat terjadi gempa.
Chandra mengatakan, saat terjadi gempa dengan magnitude 5,6 pada Senin (21/11/2022) sekitar pukul 13.21 WIB, korban DS diketahui tengah berada di dapur rumahnya.
Menurut Chandra, korban DS tak mempunyai cukup waktu untuk menyelamatkan diri karena lebih dulu tertimpa bangunan rumahnya hingga ia tertimbun.
Chandra menyebut, butuh waktu hampir dua jam bagi petugas untuk bisa mengevakuasi wanita yang tengah hamil tua tersebut dari reruntuhan bangunan.
Baca Juga: Cerita Korban Gempa Bumi Cianjur, Belum Dapat Bantuan Terpaksa Utang ke Warung Demi Bertahan Hidup
Setelah korban berhasil dievakuasi dari timbunan reruntuhan sekira pukul 17.00 WIB, DS ternyata sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Korban sempat dilarikan ke RSUD Cimacan.
Chandra mengungkapkan, korban DS yang tewas akibat gempa saat itu dalam kondisi tengah mengandung 9 bulan. Hal itu diketahui berdasarkan keterangan dari suami korban.
"Informasi dari suami korban juga yang bersangkutan sedang hamil sembilan bulan dan kami juga melihatnya dengan kondisi demikian," kata Chandra dikutip dari TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).
Sementara kondisi suami DS, kata Chandra, bisa lari menyelamatkan diri. Sebab, saat terjadi gempa, suami DS diketahui tengah berada di teras rumah.
Baca Juga: Pakar Gempa Bumi LIPI Ungkap Penyebab Gempa Cianjur Timbulkan Banyak Korban Jiwa
"Menurut keterangan dari tetangga korban, pada saat sebelum terjadinya gempa, suaminya berada di teras,” ujar Chandra.
“Adapun istrinya disuruh mengambil bawang di dapur, tetapi pada saat mengambil bawang tersebut terjadi gempa."
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru dampak gempa Cianjur pada Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 WIB.
Data dari BNPB menyebutkan, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Cianjur bertambah menjadi 268 jiwa. Dari jumlah 268 korban meninggal dunia, sebanyak 122 korban sudah berhasil diidentifikasi.
Baca Juga: Prediksi Akan Ada Gempa Susulan Hingga Hari Minggu, BMKG Imbau Warga Agar Tidak Panik!
"Korban jiwa meninggal dunia ada 268. Dari 268 yang sudah teridentifikasi siapa-siapanya, sebanyak 122 jenazah," ujar Kepala BNPB Letjen Suharyanto dalam konferensi pers, Selasa sore.
Suharyanto juga menyebut, jumlah korban hilang akibat gempa Cianjur hingga saat ini mencapai 151 orang. BNPB dan sejumlah pihak terkait masih terus melakukan pencarian korban hilang.
"Apakah 151 orang ini bagian yang belum teridentifikasi, nanti kami dalami lebih lanjut," kata Suharyanto.
Sementara korban luka-luka mencapai 1.083 orang dan 58.362 warga terpaksa harus mengungsi akibat gempa.
Untuk kerugian material, lanjut Suharyanto, sebanyak 22.198 rumah dinyatakan rusak. Hampir sebagian besar di antaranya dalamwanita hamil kondisi rusak berat.
Baca Juga: Cerita Pilu Ainur Korban Gempa Cianjur: Tertimbun Beton, Kehilangan Keluarga, Bingung Tinggal Dimana
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Tribunnews