Cak Imin Bilang akan Bikin Komposisi Baru, Pengamat Sebut Tak akan Bertahan Lama
Politik | 23 November 2022, 11:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengancam akan membentuk komposisi baru jika Prabowo Subianto dipasangkan bukan dengan dirinya. Hal ini menyusul isu Prabowo akan dipasangkan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menanggapi kabar ini, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, umur koalisi PKB dan Gerindra berpeluang tidak bertahan lama.
"Koalisi Gerindra-PKB hampir pasti bubar, akibat cinta bertepuk sebelah tangan," tuturnya, Selasa (22/11/2022), dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Umam mengungkapkan, pada awalnya, Muhaimin Iskandar cukup legowo atau menerima menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo. Mengingat, pria yang karib disapa Cak Imin ini didorong oleh PKB menjadi capres.
"Namun, Prabowo dan Gerindra sendiri tampak tidak percaya dengan kapasitas Cak Imin dalam mendongkrak elektabilitasnya guna memenangkan kontestasi Pilpres 2024," jelasnya.
Baca Juga: Muncul Isu Prabowo akan Berpasangan dengan Ganjar, Cak Imin: Kita akan Bikin Komposisi
Dengan demikian, menurut Umam, meskipun sudah deklarasi koalisi, nama cawapres tetap dikosongkan.
Umam menilai Gerindra bermain dua kaki dengan tetap mencari tokoh potensial cawapres yang bisa membantu mewujudkan Prabowo sebagai Presiden di 2024.
"Ada nama Khofifah masuk dalam daftar nama potensial tersebut, termasuk nama Puan Maharani yang jelas memiliki mesin politik riil di PDI-P," paparnya.
Atas dasar itu, Umam menilai wajar apabila Cak Imin ingin mengoreksi skema koalisi PKB bersama Gerindra.
"Karena peluangnya menjadi cawapres kian mengecil dan posisinya seolah dipandang sebelah mata oleh teman koalisi," ujarnya.
Selain itu, Umam mengungkapkan, peluang PKB jika lepas dari poros Gerindra. PKB akan leluasa mencari komposisi baru itu dengan membangun narasi politik Islam moderat di panggung demokrasi Indonesia.
"Sebab, kebersamaan Cak Imin dengan Prabowo membuka perdebatan di kalangan kiai, karena Prabowo sudah terlanjur dipandang sebagian kalangan Nahdliyyinn sebagai pihak yang ikut bertanggung jawab terhadap praktik eksploitasi politik identitas dalam Pemilu 2014, Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pemilu 2019," imbuh Umam.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV