Gempa Kerap Disusul Tsunami dalam Hitungan Menit, Jangan Kehilangan Golden Time, Ini Penjelasan Ahli
Peristiwa | 22 November 2022, 17:43 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Saat terjadi bencana gempa maupun tsunami, setiap detik amat berharga. Waktu singkat itulah yang disebut sebagai golden time.
"Golden time merupakan rentang waktu singkat antara peringatan dini dan saat bencana mencapai wilayah berisiko," terang peneliti Syarifah Aini Dalimunthe, via laman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kendati sudah ada sistem peringatan dini, golden time amat penting diperhatikan.
Kajian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama Badan PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR), Komisi Oseanografi Antarpemerintah (UNESCO-IOC), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ihwal gempa dan tsunami Donggala 2018 menunjukkan, banyak korban berjatuhan akibat kehilangan golden time.
"Korban kehilangan golden time karena menunggu informasi peringatan dini yang gagal sampai ke tingkat individu, akibat jaringan seluler yang terputus dan sirene yang tidak berfungsi," kata Syarifah.
"Masyarakat perlu diyakinkan, bahwa ketika merasakan guncangan gempa, harus langsung menyelamatkan diri, terutama bagi komunitas yang tinggal di pesisir," imbuh dia.
Menukil keterangan dari Masterplan Pengurangan Risiko Bencana Tsunami BNPB, dijelaskan bahwa golden time saat bencana gempa dan tsunami bervariasi, mulai 10 hingga 30 menit.
Dalam rentang waktu tersebut, masyarakat harus langsung mengevakuasi diri sembari menunggu informasi.
Syarifah menjelaskan, dari hasil studi ditemukan pula banyak korban akibat tak langsung menyelamatkan diri dari guncangan gempa pertama.
"Beberapa narasumber, bahkan memutuskan kembali ke dalam rumah untuk menyelamatkan anggota keluarga atau menyelamatkan barang berharga," terang Syarifah.
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV