> >

BNPB Siapkan 1 Helikopter untuk Perlancar Distribusi Logistik pada Warga Terdampak Gempa Cianjur

Peristiwa | 21 November 2022, 18:51 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan satu unit helikopter untuk memperlancar distribusi logistik warga terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan satu unit helikopter untuk memperlancar distribusi logistik warga terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan, saat ini pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan asesmen dampak gempa bumi.

“Kalau kita berbicara dukungan logistik, gempa terjadi tadi 13.21 WIB, rekan-rekan BPBD di lapangan masih melakukan asesmen dan kaji cepat situasi, lokasi masyarakat terdampak,” jelasnya dalam Breaking News Kompas TV, Senin (21/11/2022).

“Lalu, di mana tempat terdekat untuk dibangun tenda pengungsian untuk satu dua malam ini.”

Mengenai dukungan logistik dari BNPB, Muhari menyebut, pengiriman dari jalur darat sudah berangkat dari Jakarta siang ini.

Baca Juga: Terkini! 56 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa 5,6 M di Cianjur

“Untuk dukungan logistik, jalur darat saat ini sudah berjalan dari Jakarta, kemudian besok melalui jalur udara,” tuturnya.

“BNPB menyiapkan satu unit helikopter yang akan digunakan oeh Kepala BNPB untuk membawa logistik besok pagi-pagi sekali ke lokasi.”

Helikopter ini, kata dia, akan disiagakan di Cianjur untuk mendorong distribusi logistik lebih cepat di daerah-daerah terisolir.

Mengenai masyarakat yang terisolir, Muhari menyampaikan, yang terisolir sebenarnya adalah akses jalan, tapi rumah mereka belum tentu.

“Artinya, untuk dukungan logistik darurat, sebenarnya, kalau rumah mereka ada di situ dan tidak terdampak secara fisik, atau tidak runtuh, atau tidak rusak secara struktur, maka dukungan logistik bisa menyusul kemudian.”

 

Sebelumnya Kompas TV memberitakan, Muhari menjelaskan bahwa 12 jam pertama sejak keadaan daarurat, perlu waktu untuk memvalidasi jumlah korban bencana.

“Memang pada 12 jam pertama kondisi darurat seperti ini, sinkronisasi data akan memerlukan waktu,” lanjutnya.

Untuk diketahui, gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,6 terjadi di wilayah Kabuoaten Cianjur, Jawa Barat.

Gempa bumi tersebut juga dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya. Warga di Cianjur merasakan guncangan cukup kuat selama 10 – 15 detik.

Baca Juga: Pasca Gempa Cianjur, Warga Diminta Waspadai Titik Rawan Longsor dan Tanah Bergerak

Sementara, pusat gempa berada di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Fenomena ini terjadi pada Senin (21/11), pukul 13.21 WIB

“Sejauh ini Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mendapatkan sejumlah informasi dari beberapa daerah,” kata Muhari.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU