> >

Kekerasan Pelajar Marak Terjadi, Pengamat Sorot Sistem Pendidikan Nasional

Update | 20 November 2022, 19:04 WIB
Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menyorot sistem pendidikan nasional menyusul banyaknya kasus kekerasan dan perundungan yang melibatkan pelajar akhir-akhir ini. (Sumber: Tangkapan Layar Youtube KOMPAS TV)

"Itu yang sama sekali belum pernah dilakukan oleh siapa pun kepala negaranya, siapa pun gubernurnya, siapa pun wali kota atau bupatinya. Itu yang membuat pendidikan kita menjadi salah satu yang terburuk di dunia."

Peran ketiga sentra pendidikan yaitu rumah, sekolah, dan masyarakat, kata Indra, harus seimbang.

"Selama ini, sistem pendidikan nasional kita fokusnya hanya ke sekolah. Jadi itu yang membuat tidak seimbang."

"Kalau kita lihat kegagalan PJJ (pembelajaran jarak jauh, red) kemarin, itu kan menunjukkan kalau rumah orang Indonesia nggak terbiasa dijadikan sebagai sentra pendidikan, tempat belajar. Itu yang harus segera dibenahi," terang Indra.

"Sistem pendidikan nasional kita harus meliputi bagaimana mendidik anak di rumah, bagaimana mendidik anak di sekolah, bagaimana mendidik anak di masyarakat. Itu kalau kita mau bicara pembangunan SDM unggul."

Indra juga menyoroti soal kemampuan membaca anak-anak Indonesia yang rendah yang menurutnya turut berpengaruh pada perilaku mereka.

"Kemampuan membaca kita aja di level functionally illiterate, dan itu akan berhubungan dengan sikap dan perilaku kita. Anak-anak kita menjadi anak-anak yang biadab seperti era zaman batu."

Selain kasus penendangan nenek di Tapanuli Selatan oleh sekelompok pelajar, belum lama ini sejumlah siswa SMP di Bandung juga diberitakan melakukan perundungan terhadap teman satu kelas mereka. 

Dalam video yang beredar, korban dipasangi helm, lalu ditendang oleh pelaku perundungan sebanyak empat kali, serta dipukul satu kali sebelum jatuh pingsan dari kursinya.

Baca Juga: Kronologi Viral Aksi Bully Siswa SMP di Bandung, Polisi Telah Amankan Pelaku

Bahkan, sang korban harus dilarikan ke rumah sakit. 

Indra merasa bullying atau perundungan tidak akan musnah dari muka bumi. Tetapi, dirinya menekankan bahwa para pelajar harus dididik memiliki kesadaran bahwa setiap perbuatan memiliki konsekuensi. 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU