Penyelidikan Kasus Dugaan Penganiayaan oleh Anak Kombes Dinilai Lama, Ibu Korban Khawatir karena Ini
Peristiwa | 20 November 2022, 08:07 WIB"Masa orang Polres Jakarta Selatan bilangnya itu anak-anak kecil pelakunya, perkelahian yang tidak serius. Ini bukan perkelahian loh. Ini anak saya dianiaya loh!" jelas Yusna.
Baca Juga: Kompolnas Desak Anak Kombes yang Diduga Aniaya Teman Diproses Pidana: Polisi Tak Boleh Pandang Bulu
Yusna juga mempertanyakan lamanya proses penyelidikan. Padahal, kata Yusna, pemeriksaan sudah dilakukan sejak kasus penganiayaan terhadap putranya dilaporkan kepada pihak berwenang.
Ia pun meminta bantuan wartawan untuk mendesak pihak RS agar segera mengeluarkan hasil visum anaknya.
“Hasil visum sampai sekarang belum keluar. Tolong dong tanyakan itu. Masa hasil visum belum keluar sudah lima hari,” ujar Yusna.
“Pasti (hasil visum) enggak mau diserahkan sama pihak rumah sakit. Tolong saya, tolong,” lanjut dia curiga.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasie) Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, hasil visum yang sudah dijalani korban nantinya akan menjadi barang bukti untuk penyelidikan.
"Untuk pemukulan sudah divisum, itu menjadi barang bukti. Ini masih didalami oleh penyidik. Nanti itu (hasil) yang memeriksa jelas saksi ahli yang menerangkan," kata Nurma.
Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, korban FB dan terduga pelaku RC merupakan peserta bimbingan belajar di PTIK untuk calon pendaftar taruna di Akademi Kepolisian (Akpol).
Baca Juga: Pelatih Disebut Diam Saat Anak Kombes Pukuli Teman di PTIK, Pelapor: Padahal Anak Saya Sudah Bonyok
FB, kata Yusna, mengaku dianiaya setelah dituduh menyembunyikan topi milik RC.
“Tiba-tiba anak saya pulang ke rumah terus dia lapor kalau dia dipukul sama salah satu anak petinggi polisi. Tempat kejadiannya itu di PTIK," kata Yusna di Polda Metro Jaya, Selasa (15/11/2022), dilansir dari Tribunnews.
Saat pemukulan terjadi terhadap anaknya, Yusna mengatakan, pelatih tidak melerai dan hanya diam saja meski FB dipukuli RC di lapangan dan parkiran PTIK.
“Yang paling bikin saya miris itu pelatihnya itu tahu kalau anak saya sudah dibuat bonyok sama anak ini dan dia lihat sendiri kalau anak saya sudah dipukul sama anak itu,” ujarnya.
Yusna mengatakan, anaknya mengalami sejumlah luka memar bahkan trauma akibat pemukulan yang dilakukan RC.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Tribunnews