Klaim Bjorka Punya Data 3,2 Miliar Pengguna PeduliLindungi Diragukan, Penduduk Indonesia 276 Juta
Politik | 19 November 2022, 09:24 WIBTapi jangan juga kurangnya anggaran menjadi alasan proses membarui kapabilitas dan kapasitas keamanan data pribadi masyarakat berjalan ditempat.
Menurut Dave ada sumber pendanaan lain yang ada di pemerintah untuk mengatasi permasalahan atau membangun kerja sama dengan pihak swasta demi keamanan data pribadi.
"Ini semua bisa dijalankan yang penting ada political will dari instansi terkait dan ketegasan pemerintah. Enggak bisa diserahkan sepenuhnya ke APBN harus ada kerjasama perusahaan teknologi," ujar Dave.
Baca Juga: Bjorka Kembali Beraksi, Ironi Setelah Undang-Undang Data Pribadi Disahkan
"UU Perlindungan Data Pribadi kan sudah ada perlu penurunan hukumnya agar ada aturan jelas dari pemerintah untuk melakukan pengamanan secara teknis," sambung Dave.
Sebelumnya Bjorka mengklaim membocorkan 3,2 miliar data pengguna aplikasi PeduliLindungi. Hal itu diketahui dari unggahannya dalam situs breached.to pada Selasa (15/11).
Data PeduliLindungi yang ada di tangan Bjorka meliputi data pengguna atau (94 juta), akun yang diurutkan (94 juta), data vaksinasi 209 juta, riwayat check-in (1,3 miliar), dan riwayat pelacakan kontak (1,5 miliar).
Bjorka menjual data PeduliLindungi itu dengan harga 100.000 Dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,5 miliar dalam bentuk mata uang kripto BitCoin.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membantah adanya kebocoran 3,2 miliar data pengguna PeduliLindungi.
Menkes mengaku telah meminta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mengecek miliaran data pengguna aplikasi terkait pelacakan penyebaran Covid-19 itu.
Namun, berdasarkan penelurusan BSSN, tidak ditemukan data dari aplikasi PeduliLindungi yang bocor.
"Jadi, saya rasa apakah ini (Bjorka) untuk (mencari) popularitas, dan data yang dikeluarkan itu bukan datanya kita," ujar Menkes Budi di Gedung Kementerian Kesehatan, Jumat (18/11). Dikutip Kompas.com.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV