Bertemu Anies, Gibran Disebut Ingin Bangun Jaringan Komunikasi dengan Orang-Orang Komoditas Politik
Politik | 17 November 2022, 21:30 WIBGibran tidak sungkan memuji Anies, meski apa yang dilakukannya itu sebenarnya membuat PDIP menjadi tidak nyaman.
"Ini tentu adalah satu diferensiasi politik yang sengaja ingin ditampilkan oleh Gibran. Kan kita tahu banyak elite, banyak pendukung koalisional pemerintah yang cukup anti dengan Anies Baswedan. Itu jelas antara air dan minyak yang seakan-akan sangat sulit dipertemukan," lanjut Adi.
"Tapi bagi Gibran, politik kebersamaan, komunikasi politik yang selama ini seakan-akan agak rumit dipertemukan itu menjadi nyata. Bahkan Anies yang disebut antitesa dari Jokowi sekalipun, dipuji sama Gibran. Ini yang saya sebut sebagai satu diferensiasi," jelasnya.
Baca Juga: Pengamat: Gibran Paham Konsekuensi Bertemu Anies
"Kira-kira, pesannya satu, yang ingin disampaikan bahwa Gibran adalah makhluk rasional. Kalau pun toh ada kelompok oposisi yang dianggap berseberangan, kalau ada kinerjanya yang bagus, layak untuk diajak bicara, layak untuk diajak komunikasi dan layak dipuji."
"Itu yang sebenarnya dilakukan oleh Gibran dan membuat teman-teman PDIP tidak nyaman dengan itu semua. Karena bagi teman-teman PDIP, basis konstituennya Jokowi, Anies itu adalah gubernur yang tidak layak diapresiasi," tuturnya.
Saat ditanya apakah bertemu dengan Anies merupakan langkah Gibran untuk menuju DKI 1, Adi menjawab bahwa itu terlalu jauh karena Anies sudah tidak lagi memiliki pengaruh di Jakarta.
"Saya kira tidaklah, kalau untuk DKI terlampau jauh," jawabnya.
"Kalau bicara tentang Jakarta, tiketnya ada di PDIP. Soal insentif elektoral, taji Anies juga tidak terlampau kuat karena Anies juga sudah tidak menjadi gubernur."
"Ada jeda sekitar 2,5 tahun di mana publik sudah tidak lagi mengingat bagaimana pengaruh Anies di Jakarta. Bahkan pengaruh Jokowi sekalipun tidak terlampau kuat di Jakarta," ujarnya.
Baca Juga: Didukung Bamsoet Maju di Pilgub DKI Jakarta, Begini Respons Wali Kota Solo Gibran Rakabuming
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV