Jokowi Pamer Bukti Konkret G20 Bali: Terbentuknya Pandemic Fund, Terkumpul 1,5 Billion US Dollar
Peristiwa | 16 November 2022, 17:24 WIBBALI, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, satu bukti konkret dari pembahasan dampak perang di Ukraina adalah terbentuknya pandemic fund.
Menurut Jokowi, hingga saat ini pandemic fund sudah berhasil mengumpulkan dana 1,5 billion US dollar.
Demikian Presiden Jokowi dalam keterangan persnya seusai menutup Konferensi Tingkat Tinggi G20 Tahun 2022 di Bali, Rabu (16/11/2022).
“Terbentuknya pandemic fund yang sampai hari ini terkumpul 1,5 Billion US dollar, kemudian pembentukan dan operasionalisasi resilion and sustainability trust di bawah IMF sejumlah 81,6 miliar US dollar untuk membantu negara-negara yang menghadapi krisis,” ujar Jokowi yang dipantau dari program Breaking News Kompas TV.
“Kemudian juga energy transition mechanism, khususnya untuk Indonesia, memperoleh komitmen dari energy transition program sebesar 20 Miliar US dollar.”
Baca Juga: Jokowi: Hasil G20 Bermanfaat bagi Dunia, Terutama Negara Berkembang
Berdebat dalam penyikapan perang di Ukraina
Dalam keterangannya, Jokowi mengungkapkan, diskusi yang paling diperdebatkan dalam KTT G20 di Bali adalah soal penyikapan terhadap perang di Ukraina.
“Yang sangat diperdebatkan adalah penyikapan terhadap perang di Ukraina,” ucap Jokowi.
Menurut Jokowi, diskusi berlangsung dengan sangat alot sekali namun pada akhirnya para pemimpin negara G20 menyepakati deklarasi.
“Diskusi mengenai hal ini berlangsung sangat sangat alot sekali dan akhirnya para pemimpin G20 menyepakati isi Deklarasi,” kata Jokowi.
“Yaitu condemnation (penghukuman) perang di Ukraina karena telah melanggar batas wilayah, melanggar integritas wilayah.”
Baca Juga: Para Pemimpin G20 Kaget Lihat Tahura Bali, Jokowi: Ini Success Story
Jokowi menambahkan dalam diskusi juga disepakati jika perang di Ukraina memperberat ekonomi global yang masih rapuh akibat pandemi Covid-19.
“Perang ini telah mengakibatkan penderitaan masyarakat dan memperberat ekonomi global yang masih rapuh pandemi yang menimbulkan risiko terhadap krisis pangan, krisis energi dan potensi krisis finansial,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
“Oleh karena itu G20 membahas dampak perang terhadap kondisi perekonomian global.”
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV