Selain Batik, Busana Nusantara Kaya Makna, Simbol Persatuan Hingga Kekuatan
Budaya | 16 November 2022, 10:56 WIB3. Tenun Gringsing Bali
Kain gringsing dari Desa Tanganan, Bali ini begitu unik karena disebut-sebut sebagai satu-satunya kain tenun tradisional yang dibuat dengan teknik ikat ganda.
Kata gringsing sendiri berasal dari kata "gring" yang berarti sakit dan "sing" berarti tidak, sehingga jika digabungkan bermakna "tidak sakit".
Masyarakat Bali meyakini bahwa kain tenun ini memiliki kekuatan magis yang dapat melindungi mereka dari berbagai macam penyakit.
Di sisi lain menurut mitos Bali, kain gringsing ini berasal dari kekaguman Indra (Dewa Petir Bali) akan langit malam yang memesona. Kemudian Dewa Indra menuangkannya dalam motif tenun apa yang dilihatnya pada raya pilihannya (Tanganan).
4. Tenun Sumba
Selain keindahan alamnya, Pulau Sumba juga memiliki kain tenun khas Sumba yang masih diproduksi dengan teknik tradisional. Kain tenun Sumba ini begitu istimewa dan memiliki harga yang cukup mahal.
Pasalnya, untuk membuat satu lembar kain tenun Sumba membutuh proses yang panjang, setidaknya harus melewati 42 tahapan dan memakan waktu hingga tiga tahun.
Pewarna yang digunakan untuk kain tenun ini pun menggunakan ekstrak dari alam, seperti akar mengkudu, serat kayu, dan lumpur. Usai diwarnai, kain tersebut diikat menggunakan daun gewang dan lanjut ke proses pengeringan.
Jika dilihat lebih dekat, akan terlihat kain tenun khas Sumba memiliki motif-motif fauna yang menjadi ciri khasnya.
Motif fauna ini sesuai dengan kepercayaan masyarakat Sumba yang meyakini bahwa binatang-binatang tertentu layak dijadikan simbol atau nilai kehidupan manusia.
Sebagai contoh, motif kuda memiliki arti kepahlawanan, keagungan, dan kebangsawanan. Hal ini dipengaruhi karena kuda adalah simbol harga diri bagi masyarakat Sumba.
Sementara untuk motif bergambar buaya dan naga, keduanya bermakna kekuatan dan kekuasaan raja. Motif ayam mengartikan kehidupan perempuan dan motif burung kakatua melambangkan persatuan.
Bagi masyarakat Sumba, kain ini dianggap begitu sakral dan hanya dipakai saat momen-momen penting, seperti pernikahan, kelahiran, dan ritual penguburan.
5. Kain Tapis
Kain tenun satu ini merupakan kain kebanggaan masyarakat Lampung yang terbuat dari benang kapas serta diberi hiasan sulaman benang emas, perak, atau sutera.
Mulanya, kain ini dirancang sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan hanya digunakan pada acara adat atau ritual keagamaan. Namun seiring perkembangan zaman, kain tapis dapat digunakan sehari-hari dan banyak dibuat sebagai buah tangan andalan dari Lampung.
Jika dilihat dari motif, kain ini memiliki motif yang beragam dengan makna yang berbeda-beda. Misalnya, motif kapal melambangkan perjalanan hidup manusia karena dianggap sebagai kendaraan yang membawa kehidupan manusia mulai dari lahir hingga kematian.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV