Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Disebut Anut Sekte Apokaliptik, Ini Penjelasan Polisi
Peristiwa | 15 November 2022, 18:06 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kanit Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy buka suara terkait satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat, disebut menganut keyakinan atau sekte tertentu.
Diketahui, satu keluarga yang tewas di Kalideres sebelumnya dikatakan menganut keyakinan Apokaliptik. Paham apokaliptik merupakan keyakinan terhadap akhir dunia.
Baca Juga: Terungkap, Ini Korban yang Pertama Kali Meninggal Terkait Kasus Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres
Adalah kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala yang mengatakan satu keluarga itu menganut keyakinan demikian.
Menanggapi hal tersebut, AKP Avrilendy mengatakan, pihaknya masih mempelajari hal tersebut. Termasuk mengenai sejumlah buku yang diamankan dari lokasi kejadian.
Namun demikian, ia menegaskan, semua buku yang ditemukan pihak kepolisian tidak ada yang berkaitan dengan sekte tertentu.
Menurut Avrilendy, buku-buku yang diamankan dari rumah korban hanyalah buku-buku biasa.
Baca Juga: Polisi Ingin Tuntaskan Hasil Labfor 4 Jenazah di Kalideres Sebelum Menyerahkan ke Keluarga
"Buku-buku ada, tapi enggak ada sekte-sekte. Masih dipelajari, bukan sekte kok, buku biasa," kata Avrilendy saat dihubungi pada Selasa (15/11/2022).
Avrilendy menambahkan, pihaknya tidak hanya mengamankan sejumlah buku dari lokasi ditemukannya empat mayat yang merupakan satu keluarga itu. Melainkan juga beberapa barang yang ada di kamar atau ruangan tempat jenazah korban ditemukan. Barang-barang itu, kata Avrilendy, semua dikeluarkan untuk didata.
"Kita sih secara garis besar hampir sebagian besar barang-barang yang ada di kamar, di ruangan, kita keluarkan semua. Kita kumpulin dan data," ujar Avrilendy.
Baca Juga: Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Kriminolog Menduga Korban Menganut Paham Apokaliptik
Sebelumnya, kriminolog UI Adrianus Meliala sempat menyebut, satu keluarga yang tewas di Kalideres itu diduga menganut keyakinan apokaliptik.
"Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem," kata Adrianus saat diwawancara dalam program Kompas Malam, Sabtu (12/11).
Adrianus menambahkan, dirinya juga menduga ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tewasnya empat korban yang merupakan satu keluarga itu.
Adapun bentuk kesengajaan itu, sebutnya, yakni mereka secara sengaja melaparkan diri. Namun begitu, ia juga tak yakin manusia bisa melakukan itu.
Baca Juga: Misteri Kapur Barus, Lilin Merah, hingga Bedak di Meja Makan Rumah Satu Keluarga Tewas di Kalideres
"Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu," tutur Adrianus.
Selain itu, kata dia, ada juga dugaan seperti ada pihak yang membuat para korban lapar, namun tidak memberi mereka akses makanan.
"Tentu ada motif kenapa seperti itu, harus menunggu hasil autopsi yang akurat," ucap Adrianus.
Baca Juga: Jenazah Satu Keluarga di Kalideres akan Dikremasi Hari Ini
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV