Survei Indikator: 39,1% Responden Sebut Polisi Paling Bertanggung Jawab atas Tragedi Kanjuruhan
Sosial | 13 November 2022, 14:42 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia bertajuk Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI, menunjukkan bahwa 39,1 persen responden menilai aparat kepolisian yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu merupakan tragedi terbesar kedua di dunia dalam sejarah sepak bola, sehingga perlu mendengar sikap publik tentang peristiwa itu.
“Bagaimana mereka mempersepsi kejadian yang terjadi di Malang dan apa implikasinya terkait reformasi PSSI,” jelasnya dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Indikator Politik Indonesia, Minggu (13/11/2022).
Ia menjelaskan, dari 1.220 responden, 83,4 persen mengaku mengetahui tentang tragedi Kanjuruhan, dan 16,6 persen mengaku tidak tahu.
Baca Juga: 135 Keranda dan Foto Korban Tragedi Kanjuruhan Mengitari Bundaran Tugu Kota Malang
Dari responden yang mengetahui peristiwa tersebut, kata Burhanuddin, 39,1 persen menilai kepolisian merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas tewasnya ratusan orang dalam peristiwa tersebut.
“Dari mereka yang tahu tragedi Kanjuruhan, 39,1 persen menyebut aparat kepolisian, tertutama mereka yang membawa pelontar gas air mata,” kata dia.
Sebanyak 27,2 persen menilai penyelenggara liga yang paling bertanggung jawab. Sementara yang menyebut PSSI 13 persen, suporter 10,2 persen, TNI 1,7 persen dan yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 7,6 persen.
“Artinya tidak ada yang dominan, meskipun paling banyak menyebut aparat kepolisian, tapi tidak ada yang di atas 50 persen,” jelas Burhanuddin.
Survei tersebut juga menanyakan, apakah responden pernah mendengar bahwa penonton tewas akibat gas air mata.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV