Projo Sambangi Airlangga dan Prabowo, Siasat Jokowi Cegah Koalisi Menyempal seperti NasDem?
Rumah pemilu | 12 November 2022, 22:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Organisasi Pro-Jokowi kedapatan mengunjungi dua tokoh politik nasional, yakni Airlangga Hartanto dan Prabowo Subianto pada pekan ini. Kunjungan itu terjadi usai Presiden Jokowi mulai mengumbar dukungan terkait Pilpres 2024 mendatang.
Ketua Umum Projo Budi Ari Setiadi menyebut sang presiden memanggilnya sebelum ia bertemu dengan Airlangga, Senin (7/11/2022) dan Prabowo, Kamis (10/11).
Akan tetapi, Budi menyebut kunjungan itu tidak bisa diartikan mengerucutnya dukungan Projo kepada tokoh tertentu. Ia mengaku Projo ingin menjalin komunikasi dengan sebanyak mungkin tokoh jelang kontestasi Pilpres 2024.
“Kami berkomunikasi dengan sebanyak mungkin tokoh, karena kami yakin persatuan nasional jauh lebih penting. Itu pesan kami dalam menghadapi kontestasi 2024 ke depan,” kata Budi dalam program Kompas Petang Kompas TV, Sabtu (12/11/2022).
Budi mengaku bertemu dengan ketua umum Golkar karena partai itu dianggap “sangat menerima” gagasan dan ide dari luar. Sedangkan pertemuan dengan Prabowo disebutnya diisi dengan diskusi tentang patriotisme dan persatuan nasional.
"Pak Prabowo kan patriot. Maka kita bertemu di tanggal 10 November, Hari Pahlawan,” kata Budi.
Baca Juga: Jokowi Sampaikan 6 Poin Sikap Indonesia soal Krisis Myanmar, Desak ASEAN Tolak Rencana Pemilu
Budi pun mengakui pertemuan dengan Prabowo terkait dengan langgam politik Jokowi. Sebelumnya, sang presiden memberi sinyal yang menyiratkan dukungannya untuk Prabowo menjadi calon presiden 2024.
“Semua perintah, arahan Jokowi kita ikuti. Jokowi dua kali memberi sinyal mendukung Prabowo. Saat berdikusi dengan Prabowo, Prabowo bilang apa pun yang terbaik buat bangsa,” kata Budi.
Mengenai dukungan Projo untuk salah satu tokoh kandidat capres, Budi mengaku akan menunggu musyawarah rakyat yang telah atau akan berlangsung di berbagai tempat. Ia menyebut organisasi itu akan tetap berhaluan “tegak lurus” ke Jokowi.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyakini safari kunjungan tokoh Projo ini atas restu dan arahan Jokowi. Alasannya adalah mengonsolidasi dukungan politik menyambut kontestasi 2024.
Adi menyebut Jokowi ingin memastikan partai koalisional pemerintah tetap solid jelang pilpres. Terlebih usai menyempalnya NasDem yang mendeklarasikan dukungan capres terlebih dulu, yakni kepada Anies Baswedan.
"Jokowi kan sempat bilang, jangan sampai mendeklarasikan capres-cawapres secara sembrono. Jangan sampai, misalnya, partai pengusung pemerintah itu mengulangi hal yang sama yang dilakukan NasDem,” kata Adi.
Ia menyebut sang presiden berpretensi untuk melihat capres yang berkontestasi pada Pilpres 2024 adalah orang-orangnya. Sehingga, legasi politik Jokowi bisa dilanjutkan.
Adi pun menegaskan safari kunjungan Projo tidak mungkin dilakukan ke NasDem, Demokrat, atau PKS. Menurutnya, Jokowi telah kecolongan oleh NasDem yang memilih garis politik lebih dulu.
Lebih lanjut, Adi menduga Jokowi berharap Ganjar Pranowo akan maju sebagai suksesornya. Pasalnya, mereka berdua sama-sama kader PDI-P dan kebanyakan pemilih Jokowi diperkirakan umumnya beralih ke Ganjar.
Akan tetapi, jika Ganjar sama sekali tidak diusung untuk berkontestasi di Pilpres 2024, Adi menyebut dukungan Jokowi bisa beralih ke Prabowo.
Baca Juga: Surya Paloh Penasaran soal "Pemodal Besar" yang Disebut Bikin Deklarasi NasDem-Demokrat-PKS Batal
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV