Fakta-Fakta dan Temuan Awal Penyebab Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Peristiwa | 12 November 2022, 08:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus penemuan mayat satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11/2022) lalu, masih dalam penyelidikan kepolisian.
KOMPAS.TV merangkum sejumlah fakta dan temuan awal dari kasus meninggalnya empat orang dalam satu keluarga tersebut.
Bau Tak Sedap
Penemuan jenazah satu keluarga di perumahan Citra Garden 1 Extension, Kaliderers, Jakarta Barat, berawal dari kecurigaan warga yang mencium bau tak sedap dari salah satu rumah.
Ketua RT setempat, Asiung, menjelaskan, bau tak sedap itu sudah muncul beberapa hari sebelum jenazah ditemukan.
Pada Senin (7/11), salah satu warga melapor kepadanya.
"Dia lalu lapor, sekitar pukul 05.37 WIB kepada saya. Saya waktu itu mau berangkat kerja," kata Asiung.
Petugas PLN Putus Listrik
Dua hari selepas Asiung menerima laporan tentang bau tak sedap dari salah satu warga, tepatnya pada Rabu (9/11), datang seorang petugas PLN ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk memutus aliran listrik rumah tersebut.
"Petugas datang tapi tidak ada respons. Akhirnya petugas pakai tangga naik ke atas dan memutus sambungan listrik dari kabel," kata Asiung.
Jenazah Ditemukan
Sehari setelah itu, Kamis (10/11), Asiung merasa aroma tak sedap kian menyegat. Ia bersama warga lantas melakukan pemeriksaan terhadap rumah sumber bau tak sedap itu.
"Saya buka (jendela -red), terus saya geser gordennya. Begitu digeser, saya lihat, wah ini ada mayat," ujar dia.
Ditemukan di Lokasi Berbeda
Kendati satu keluarga itu meninggal dalam satu rumah yang sama, masing-masing ditemukan di lokasi berbeda.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Haris Kurniawan pada Kamis (10/11) malam mengatakan, satu jenazah ditemukan di ruang tamu, satu di kamar belakang, lalu dua ditemukan terbujur di kamar tengah.
Baca Juga: Ketua RT Ungkap Kronologi Penemuan Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Saya Intip Jendela, Ada Mayat!
Kondisi Rumah Rapi, Tak Ada Bekas Luka
Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy pada Kamis (10/11) malam menyatakan, "Tidak ada tanda-tanda kekerasan. Luka enggak ada."
Adapun kondisi rumah disebut dalam keadaan rapi ketika jenazah ditemukan.
Usia Jenazah di Atas 40 tahun
Satu keluarga yang ditemukan tewas itu terdiri dari empat orang, yakni pasangan suami istri, anak perempuan, dan adik laki-laki dari suami. Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar pada Jumat (11/11) merinci usia korban.
"Yang bapak itu inisial RG (71), untuk anak DF (42), kemudian untuk ibu RM (66), untuk paman BG (68)."
Tak Ditemukan Makanan di Lambung
Menurut hasil autopsi sementara, keempat orang itu diduga meninggal karena kurang makan.
"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce, Jumat (11/11).
"Jadi, bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," imbuh dia
Kulkas di Rumah Kosong
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar pada Jumat (11/11) mengatakan, tak ada makanan dalam kulkas di TKP.
"Perabotannya itu ada, kulkas ada, tapi isinya kosong. Enggak ada makanan, bener-bener kosong."
Meninggal Tak Bersamaan
Kendati sekeluarga ditemukan meninggal dalam satu rumah, polisi menyebut waktu meninggal masing-masing korban berbeda.
Kombes Pasma mengetahui hal itu dari hasil autopsi.
"Jadi itu dari bapaknya, ibunya, iparnya, semuanya di waktu berbeda meninggalnya."
"Semuanya di waktu berbeda meninggalnya. Sehingga waktu pembusukan jasad masing-masing berbeda."
Baca Juga: Sekeluarga Tewas di Kalideres, Muhammadiyah Minta Diusut Tuntas: Bisa Coreng Muka Kita Bersama
Dilakukan Autopsi Lebih Lanjut
Kepolisian sudah melaporkan hasil autopsi awal pada lambung masing-masing jenazah. Kendati demikian, autopsi lanjutan masih dilakukan.
Kombes Pasma menyebut, Rumah Sakit Bhayangkara Polri sedang melakukan pendalaman lebih lanjut dengan memeriksa hati dan organ-organ lain dari keempat jenazah.
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV