Cerita Anak PNS Korban Mutilasi di Semarang: Enam Bulan Pertama Tahun Ini, Keluarga Masih Harmonis
Kriminal | 10 November 2022, 23:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Theresia Alvita Saraswati, putri sulung Paulus Iwan Budi Prasetyo, aparatur sipil negara (ASN) korban mutilasi di Semarang, membagikan cerita pra-pembunuhan ayahnya.
Melalui program Rosi di KOMPAS TV, Kamis (10/11/2022) malam, Saras menyampaikan, ia tidak menduga sang ayah dibunuh secara sadis.
"Karena enam bulan pertama di tahun ini, kita masih keluarga yang harmonis," ujar Saras.
"Setiap Sabtu atau Minggu pasti selalu menyediakan waktu untuk bersama, seperti makan bersama atau quality time, satu keluarga," sambung dia.
Saras mengaku, ia sebenarnya sudah bersiap diri kalau suatu saat ditinggal oleh orang tersayang, "karena namanya kematian itu, pasti akan datang di setiap orang."
Namun, tetap saja, kata Saras, ia tak menyangka ayahnya 'pergi' dengan cara yang tak disangka-sangka.
"Cuma kayak nggak menyangka saja, datangnya seperti ini. Harus berpisah sama Papa. Masih banyak masa depan, masih banyak yang ingin kita gapai bersama," akunya seraya mengimbuhkan, "Sedikit banyak memang harus belajar, mulai menerima," ujarnya.
Saras mengaku memahami jika ayahnya meninggal dunia karena takdir. Namun, perampasan nyawa ayahnya dengan cara kejam itu membuatnya sering bertanya-tanya.
"Tuhan, ini tuh sebenarnya takdir, atau nasib Papa yang memang Engkau kehendaki? Karena kalau pembunuhan itu kan, bagi saya, mungkin, sebetulnya belum saatnya Papa dipanggil Tuhan," kata Sarah.
"Tapi karena ulah makhluk yang disebut manusia itu, merenggut nyawa berharga Papa saya, jadinya Papa harus sudah berpulang saat ini. Memang sebetulnya ini sebuah pukulan," imbuh dia.
Baca Juga: Pomdam Diponegoro Soal Dugaan Keterlbatan TNI dalam Pembunuhan ASN Semarang: Semua Masih Saksi
Iwan Budi merupakan pegawai ASN dari Semarang yang tewas dibunuh dengan cara dimutilasi, lalu dibakar jasadnya. Keluarga mengabarkan Iwan hilang sejak 24 Agustus 2022. Potongan tubuh jasad almarhum ditemukan di Pantai Mariana, Semarang, pada 8 September 2022.
Sempat ada dugaan bahwa ia dibunuh karena menjadi saksi kasus korupsi. Sejumlah anggota militer diperiksa oleh kepolisian, tetapi hingga kini, kasus pembunuhan Paulus Iwan Budi belum menemui titik terang.
Baca Juga: Khawatir Jadi Sasaran Pelaku, 3 Saksi Kasus Mutilasi ASN Semarang Minta Perlindungan LPSK
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV