Soal Ismail Bolong, IPW Duga Ada Pihak Tertentu Coba Hilangkan Jejak Hasil Tambang Ilegal
Peristiwa | 9 November 2022, 11:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menduga Ismail Bolong, eks polisi yang mengaku setor miliaran rupiah ke petinggi Polri hasil tambang Ilegal di Kalimantan Timur, dapat tekanan hingga bikin video klarifikasi soal maaf usai viral.
Sugeng lantas mengatakan, berdasarkan pengakuan Ismail Bolong itu, ia menduga ada upaya pihak tertentu untuk coba hilangkan jejak tambang ilegal yang mulai mendapatkan sorotan publik.
"Testimoni Ismail Bolong yang berisi minta maaf menurut IPW itu adalah terjadi karena tekanan pihak tertentu," katan Sugeng lewat pesan suara saat dihubungi KOMPAS.TV, Selasa (8/11/2022).
Baca Juga: Ismail Bolong Ngaku Setor Miliaran Hasil Tambang Ilegal ke Kabareskrim, Ini Respons Mabes Polri
Apalagi, kata dia, video Ismail Bolong yang viral terkait dengan tambang Ilegal itu dibuat jauh-jauh hari. Lantas, ada klarifikasi maaf belakangan ini.
"Testimoni itu dibuat sehari setelah beredarnya luas testimoni Ismail Bolong yang dibuat perkirakan Februari 2022," ujarnya.
Maka dari itu, kata dia, ia menduga ada upaya pihak tertentu yang menekan Ismail Bolong soal tambang ilegal.
"Sehingga testimoni terakhir adalah upaya pihak tertentu hilangkan jejak dari kasus dugaan perlindungan dana hasil tambang ilegal," katanya.
Baca Juga: Ismail Bolong Ngaku Dapat Miliaran Rupiah dari Tambang Ilegal, Gubernur Kaltim Buka Suara
Adapun Pihak Mabes Polri ketika dikonfirmasi terkait isu Ismail Bolong hanya menjawab pihaknya saat ini masih konsentrasi ke pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali yang berlangsung pekan depan.
"Fokus ke G20 dulu," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi KOMPAS.TV, Selasa (8/11/2022) malam.
Sebelumnya seperti diberitakan, publik tengah dihebohkan dengan pernyataan Ismail Bolong yang mengaku menyetor Rp6 miliar ke Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto terkait tambang ilegal.
Dalam video yang viral itu, Ismail Bolong mengaku sebagai pengepul batu bara yang telah melakukan kegiatan penambangan batubara ilegal di Kalimantan Timur selama setahun lebih, tepatnya pada Juli 2020 hingga November 2021.
Ismail Bolong mengaku mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari hasil pengepulan dan penjualan batubara itu, yakni sekitar Rp5 miliar hingga Rp10 miliar per bulannya.
Usai video itu viral, Ismail muncul mengklarifikasi pernyataan soal setoran tambang ilegal itu.
Dia mengaku membuat video itu pada Februari 2022 ditekan oleh Brigjen Hendra Kurniawan yang saat itu menjabat sebagai Karopaminal Divpropam Polri.
Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Yusuf Sutejo mengatakan bahwa Ismail Bolong merupakan mantan anggota polisi yang bertugas di wilayah hukum Polda Kalimantan Timur (Kaltim).
Namun, dia tidak yakin apakah Ismail Bolong sudah mengundurkan diri secara resmi atau belum.
“Setahu saya dia sudah mengundurkan diri, tapi step-nya sudah keluar atau belum, masih kami cross check,” kata Yusuf, Sabtu (5/11/2022).
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV