> >

Sopir Ambulans Kaget, Telepon dari Orang Tak Dikenal Berujung Bawa Jenazah dari Rumah Ferdy Sambo

Peristiwa | 7 November 2022, 14:11 WIB
Sopir Ambulans, Ahmad Syahrul Ramadhan (pegang mic) merasa ada yang janggal dari kematian Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Duren Tiga. (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Saksi Ahmad Syahrul Ramadhan merasa ada yang janggal dari kematian Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga.

Pasalnya, kata Ahmad Syahrul Ramadhan, informasi untuk kebutuhan mobil ambulans datang dari penelpon dengan tanpa identitas jelas.

Kesaksian tersebut, dibagikan Ahmad Syahrul Ramadhan yang menjadi saksi dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat untuk Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma’ruf.

“Ada yang telepon via website dari orang tidak dikenal membutuhkan layanan ambulans yang mulia,” ucap Saksi Ahmad Syahrul Ramadhan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022).

Baca Juga: Sopir Ambulans Bongkar Keanehan Penanganan Brigadir J di RS Polri: Tak Langsung ke Kamar Jenazah

Bagi Saksi Ahmad Syahrul Ramadhan, kebutuhan untuk layanan mobil ambulans yang datang dari orang tanpa identitas bukan hal baru.

Tapi, sepanjang dirinya menjadi sopir ambulans, itu hanya terjadi untuk penumpang ambulans yang sakit bukan meninggal dunia.

“Orang sakit yang mulia, (membawa jenazah) kecuali dari kepolisian yang mulia, Satlantas Jakarta Timur,” ujar Saksi Ahmad Syahrul Ramadhan.

Hakim Morgan Simanjuntak pun bertanya kepada saksi Ahmad Syahrul Ramadhan, ada berapa orang yang membantunya mengangkat jenazah Brigadir J di rumah Ferdy Sambo.

Baca Juga: Sopir Ambulans Dilarang Nyalakan Lampu Rotator saat Bawa Jenazah Brigadir J Keluar dari Rumah Sambo

Saksi Ahmad Syahrul Ramadhan mengatakan, dirinya dibantu oleh 3 sampai 4 orang untuk mengangkat dan memindahkan jenazah Brigadir J ke dalam kantong jenazah.

“Kalau untuk memasukkan jenazah, ada 3 sampai 4 orang yang mulia,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Hakim Morgan Simanjuntak juga sempat bertanya kepada Saksi Ahmad Syahrul Ramadhan apakah ada saksi Kuat Ma’ruf, Ricky Rizal Wibowo dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu saat dirinya mengangkat jenazah Brigadir J.

Hingga berita ini diturunkan, proses sidang lanjutan untuk perkara pembunuhan berencana Brigadir J masih berlangsung di PN Jakarta Selatan.

Baca Juga: Kesaksian Sopir Ambulans: Darah Brigadir J Keluar Banyak saat Kepalanya Diangkat ke Kantong Jenazah

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU