> >

Kasus Covid-19 RI Alami Kenaikan, Kemenkes: Positivity Rate Jadi 15 Persen

Update corona | 4 November 2022, 16:25 WIB
Juru bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril menyebut angka positivity rate Covid-19 di Indonesia menjadi 15,98 persen. (Sumber: YouTube Kemenkes)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril merilis perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air.

Menurut penjelasannya, berdasarkan data Kamis (3/11/2022), terdapat 30 provinsi yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 selama 1 minggu terakhir.

Kasus harian, kata dia, juga melonjak 78 persen sehingga angka positivity rate menjadi 15,98 persen per Kamis kemarin.

"Per 3 Nvember, data yang kita update ada 30 provinsi yang mengalami kenaikan kasus dalam 1 minggu terakhir, Lalu ada 4 provinsi mengalami penurunan ya dalam sepekan," ujar Syahril dalam konferensi pers secara daring pada Jumat (4/11).

"Kemarin jumlah konfirmasi  (kasus positif) 4.951 dari 30.988 jumlah orang yang ditesting, yakni meningkat 78 persen sehingga positivity rate-nya menjadi 15,98 persen."

Dia menuturkan selama tiga hari terakhir ini, kasus Covid-19 di Indonesisia mengalami kenaikan, di mana pada 1 November sebanyak 4.707 kasus, kemudian 2 November menjadi 4.873 kasus dan Kamis kemarin kasus bertambah 4.951.

Sejalan dengan naiknya kasus positif, angka kematian akibat Covid-19 juga mengalami peningkatan.

"Begitu juga ada angka kematian yang meningkat, dari 20 menjadi 30, dan kemarin (Kamis) sebanyak 42 orang," ucapnya. 

Baca Juga: Varian XBB Banyak Jangkiti Orang yang Belum Pernah Kena Covid, Lebih Bahaya bagi Lansia

Meski demikian, Syahril menuturkan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini masih belum terlalu tinggi dibandingkan dengan saat kondisi penularan akibat varian Omicron sebelumnya.

"Kenaikan kasus ini memang masih dalam batas-batas yang menjadikan suatu signifikan atau terlalu tinggi dibandingkan saat ada subvarian Omicron yang lalu yakni BA4 maupun BA5," ungkapnya. 

"Ini menjadi catatan bagi kita semua, bahwa pandemi Cvid-19 ini masih ada disekitar kita."

Menurut penjelasannya, tak hanya di Indonesia, kenaikan kasus ini juga melanda 28 negara di dunia, dimana hal ini dikaitkan dengan adanya subvarian Omicron baru XBB maupun XBB.1.

 

Terkait subvarian Omicron baru tersebut, Syahril menyebut pemerintah sudah mengidentifikasi 12 kasus subvarian Omicron baru XBB, dua di antaranya adalah XBB.1.

Dia menyatakan, 12 kasus tersebut merupakan transmisi dari dalam negeri dan luar negeri, yakni Singapura. 

"Dari 12 ini dua dari perjalanan luar negeri yaitu dari singapura, kemudian 10 itu transmisi lokal," ujarnya. 

Gejala yang dilaporkan para pasien subvarian Omicron XBB dan XBB.1, kata dia, cenderung ringan yakni batuk dan pilek.

Baca Juga: Update! Kemenkes Laporkan Muncul 12 Kasus Omicron XBB dan XBB.1 di Indonesia, 10 Transmisi Lokal

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU