Kemenag Ajak Salat Gerhana Bulan 8 November 2022, Berikut Sebaran Wilayah dan Tata Caranya
Agama | 4 November 2022, 11:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Agama mengajak umat Islam untuk melaksanakan salat khusuf atau salat gerhana bulan seiring dengan terjadinya gerhana bulan total yang diperkirakan jatuh pada hari Selasa 8 November 2022.
Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin yang menjelaskan, gerahana bulan total ini diprediksi terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar seluruh umat Islam di Indonesia untuk salat gerhana bulan di waktu tersebut.
"Pelaksanaan salat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing," ujar Kamaruddin dalam keterangan resminya, Jumat (4/11/2022).
Kamaruddin lantas mengatakan, seruan untuk menggelar salat gerhana bulan sudah disampaikan kepada para Kepala Kanwil Kemenag untuk diteruskan kepada jajarannya lain di bawahnya, termasuk aparatur pemerintah daerah, ulama, hingga imam masjid.
"Kami juga mengimbau masyarakat memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa," kata dia.
Baca Juga: Terjadi Gerhana 19 November, Berikut Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Bulan Lengkap
Sebaran dan Waktu Gerhana Bulan Total
Kamarudin lantas menjelaskan, berdasarkan data astronomis, gerhana bulan total akan terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
Gerhana bulan total di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu dapat dilihat pada kontak Umbra 3 (U3) pukul 18:42 WIB.
Sementara masyarakat di Riau, Jambi, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat, dapat melihat gerhana pada waktu puncak gerhana, yakni 17:59 WIB.
Lalu, wilayah Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, gerhana dapat dilihat pada kontak Umbra 2 (U2) pukul 17:16 WIB/18:16 WITA/19:16 WIT.
“Pelaksanaan salat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing,” katanya.
"Kami juga mengimbau masyarakat memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa," ucapnya.
Baca Juga: Hari Ini Waktu Siang akan Lebih Cepat, Waktu Salat Datang Lebih Awal, LAPAN Beri Penjelasan
Tata Cara Salat Gerhana
Berdasarkan rilis resmi dari Kementerian agama, berikut tata cara Salat Gerhana Bulan:
- a. Berniat di dalam hati; Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ
- b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa;
- c. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika salat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);
- d. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;
- e. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;
- f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
- g. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;
- h. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);
- i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
- j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
- k. Salam.
- Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Kemenag