Prabowo Diminta Jokowi Keliling ke Berbagai Negara demi Cegah Perang Dunia III
Politik | 3 November 2022, 17:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk keliling mengunjungi berbagai negara dalam rangka melakukan diplomasi demi mencegah terjadinya Perang Dunia III.
Hal tersebut disampaikan Muzani saat menghadiri acara "Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan" bersama Pengurus Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta di Hotel Acacia, Kamis (3/11/2022).
Acara itu juga turut dihadiri sejumlah tokoh lain seperti Ketua PW Muslimat NU Nyai Hj Hizbiyah Rochim dan anggota MPR/DPR Fraksi Gerindra Hj Himmatul Aliyah.
Awalnya, Muzani yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI itu menceritakan bagaimana pengalamannya berziarah ke makam KH Abdul Wahab Hasbullah, salah satu kiai pendiri NU bersama KH Hasyim Asy'ari pada Hari Santri 22 Oktober tahun lalu.
Muzani mengatakan, KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Hasyim Asy'ari adalah ulama besar NU yang memiliki pemikiran visioner melebihi sikap dan keputusan pemerintahan ketika itu.
"Di dalam banyak pendapat dan pikiran Kyai Wahab Hasbullah tentang kebangsaan itu jauh mendahului dari kepentingan dan keputusan pemerintahan pada saat itu. Sebagai contoh bahwa Pancasila merupakan hasil daripada gagasan dari para pendiri bangsa bersama ulama," kata Muzani dikutip dari Tribunnews.com.
"Karena merasa Pancasila adalah warisan para ulama, itu sebabnya NU selalu ingin menjaga warisan ini."
Baca Juga: Jawaban Prabowo Terkait Dukungan dari Jokowi soal Kontestasi Pilpres 2024
"Apalagi di dalam negara Pancsila kebebasan menjalankan perintah agama tidak ada hambatan. Sehingga banyak kyai berpandangan bahwa menjaga NKRI hukumnya wajib," imbuh Muzani.
Dalam kesempatan tersebut, Muzani juga menegaskan bahwa NU adalah organisasi yang memiliki komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
"Para kiai dan nyai NU itu diminta atau tidak diminta selalu hadir memberikan ketenangan kepada rakyat, ketenangan bagi umat, dan menyatukan negara bangsa yang multi etnis, bahasa, budaya, serta agama. Itu sebabnya pemikiran KH Wahab Hasbullah masih sangat relevan sampai hari ini," tuturnya.
Lebih lanjut, Muzani juga menjelaskan bagaimana kondisi dunia global yang saat ini masih dalam ketidakpastian.
Ancaman resesi di sisi ekonomi, lalu krisis pangan dan energi, bahkan ancaman terjadinya Perang Dunia III menjadi momok bagi masyarakat dunia.
Apalagi saat ini, perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung dan tidak ada yang tahu kapan akan berakhir.
"Akibat dari perang Ukraina dan Rusia, harga-harga barang naik, BBM naik, kebutuhan pokok dan lain-lain naik. Ketegangan juga terjadi antara Taiwan dan China, Korut dan Korsel. Ini yang harus kita cegah," lanjut Muzani.
Baca Juga: Pengamat Nilai Jokowi Lebih Condong ke Ganjar daripada Prabowo, kalau Kepepet Dukung Anies
Maka dari itu, kata dia, Presiden Jokowi telah meminta Menhan Prabowo untuk berkeliling dunia melakukan diplomasi.
Hal tersebut dilakukan demi mencegah terjadinya Perang Dunia III yang bisa mempengaruhi situasi global.
"Itu sebabnya Pak Jokowi meminta Menteri Pertahanan Pak Prabowo untuk melakukan diplomasi pertahanan," ungkapnya.
"Kedatangan Pak Prabowo ke Amerika Serikat, ke negara-negara Timur Tengah dan Eropa tujuannya untuk mencegah terjadinya perang dunia ketiga dan meredam ketegangan antara negara-negara yang berpotensi konflik," terangnya.
Muzani menambahkan, gelaran KTT G20 di Bali akan menjadi sejarah bagi Indonesia sebagai ujung tombak demi menciptakan perdamaian dunia.
"Itu sebabnya G20 di Bali menjadi penting karena akan dihadiri pemimpin-pemimpin dunia seperti Presiden AS Joe Biden, Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Putin dan Presiden Ukraina Zelensky," ujarnya.
"Kalau tokoh-tokoh itu datang di Bali, maka peran Indoesia dalam mempersatukan dan menyelamatkan dunia dari ancaman perang akan dicatat sejarah," pungkas Muzani.
Baca Juga: Joko Widodo Restui Prabowo Subianto “Nyapres” dengan Syarat ini
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Tribunnews