> >

Ferdy Sambo Disebut Pukul Tembok dengan Keras dan Menangis Usai Brigadir J Tewas Ditembak

Hukum | 3 November 2022, 17:25 WIB
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). Sambo disebut memukul tembok dengan keras dan menangis usai Brigadir J tewas ditembak. (Sumber: KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo disebut memukul tembok dengan keras dan menangis usai Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas ditembak.

Ridwan mengaku melihat Ferdy Sambo yang saat ini sudah dipecat sebagai anggota Polri itu melakukan tindakan tersebut saat berada di rumah dinasnya di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baca Juga: ART Diryanto Mengaku Diperintah Membersihkan Darah Brigadir J di Rumah Dinas Ferdy Sambo

Demikian fakta itu disampaikan oleh mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) AKBP Ridwan Rhekynellson Soplanit.

Ridwan diketahui menjadi dalam sidang perkara perintangan penyidikan atau obstruction of justice dengan terdakwa Irfan Widyanto di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).

Ridwan menceritakan, awalnya ia melihat ada jenazah Brigadir J yang kondisinya sudah dalam keadaan tertelungkup di lantai, dengan posisi kepala menoleh ke kiri.

Tak hanya itu, Ridwan juga mengaku melihat ada pecahan beling, lubang bekas tembakan di dinding dekat tangga, selongsong peluru, dan satu senjata api.

Baca Juga: Cerita Afung saat Diminta AKP Irfan Widyanto Ganti DVR CCTV di Sekitar Rumah Ferdy Sambo

Ridwan menuturkan ada Ferdy Sambo ketika ia melihat kondisi rumah dinas mantan jenderal polisi bintang dua yang berantakan itu.

Kemudian, Ridwan mendengar Ferdy Sambo saat itu mengaku tidak melihat peristiwa baku tembak antara Brigadir J dan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E.

"FS (Ferdy Sambo-red) itu menyampaikan bahwa dia mendapat keterangan dari anggotanya yang ada di situ," ucap Ridwan, seperti dikutip dari program Breaking News Kompas TV.

"Saat itu, si Richard menyampaikan kepada dia (Ferdy Sambo). Dia tidak melihat (tembak menembak), saat menyampaikan ke saya."

Baca Juga: Jaksa Minta Hakim Tolak Eksepsi Baiquni Wibowo Seluruhnya, Ini Alasannya

Ferdy Sambo lantas disebut Ridwan menunjuk ke arah pintu kamar. Saat itulah, Ferdy Sambo menyebut bahwa istrinya, Putri Candrawathi, dilecehkan di kamar tersebut.

Masih dari pernyataan Ferdy Sambo, lanjut Ridwan, bahwa Brigadir J juga disebut melecehkan Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah.

 

"Ini sebenarnya kejadian akibat dari istri saya dilecehkan. Ini istri saya dilecehkan dan peristiwa ini juga sebelumnya di Magelang," ucap Ridwan menirukan perkataan Ferdy Sambo.

Setelah mengatakan demikian, menurut Ridwan, Ferdy Sambo langsung memukul tembok dengan keras. Selain itu, Ridwan juga melihat Ferdy Sambo sudah ingin menangis karena matanya berkaca-kaca.

Baca Juga: Pengakuan Rifaizal Samual, Salah Satu Polisi yang Lihat Langsung Mayat Brigadir J di Duren Tiga

"Kemudian sambil ngobrol, tangan kanannya menepuk ke arah tembok dengan keras, kemudian kepalanya nyandar di tembok," ujanlrnya.

"Dan dia kembali lihat saya. Saya lihat FS, matanya sudah berkaca-kaca seperti sudah mau menangis. Tampak sedih."

Setelah itu, Ridwan berkata kepada Ferdy Sambo untuk memanggil tim untuk melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah Ferdy Sambo.

"Mohon izin jenderal, saya harus segera panggil tim olah TKP saya'," katanya kepada Sambo.

Baca Juga: Komnas HAM Minta Kapolri Evaluasi Keterlibatan Polisi dalam Sepak Bola, Harus Mengacu Regulasi FIFA

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU