Pakar Hukum Sebut Keterangan Ayah Brigadir J bagai Puzzle Penting untuk Buktikan Skenario Sambo Cs
Hukum | 2 November 2022, 16:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar hukum pidana Suparji Ahmad menyebut keterangan Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, sebagai saksi di persidangan terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir J penting untuk mengungkap dakwaan.
"Ibaratnya satu puzzle, keterangan ayah Yosua bagian dari puzzle yang penting untuk membuktikan terjadinya pembunuhan berencana pasca-eksekusi," terangnya di Breaking News KOMPAS TV, Rabu (2/11/2022).
Keterangan Samuel sebagai saksi di persidangan terdakwa Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (2/11/2022) yang menyebut pihak keluarga dilarang melihat jenazah Brigadir J di Jambi, menurut Suparji, menandakan adanya kekhawatiran dan hal-hal yang ditutupi oleh pelaku.
"Ketika ini ditutup-tutupi, ini berarti ada misteri, ada satu hal yang tidak boleh terlihat, dan proses penandatanganan serah terima jenazah itu tentunya pihak keluarga harus tahu kondisinya," jelas Guru Besar Universitas Al Azhar itu.
Baca Juga: Sidang Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal Digabung, Ahli Hukum Pidana Ungkap Kerugian bagi Terdakwa
Keterangan Samuel, lanjut dia, akan membangun konstruksi tentang perencanaan dan skenario pembunuhan yang melibatkan terdakwa Ferdy Sambo Cs.
"Jadi konstruksi yang dibangun adalah bahwa memang telah direncanakan, memang ada perencanaan, tidak saja persiapan di awal, tidak saja skenario disusun, tidak saja penyiapan alat dan siapa pelakunya, serta tugas-tugas lain dari pihak yang terlibat, tapi sepertinya rekayasa perencanaan itu sudah disiapkan pasca-itu," tuturnya.
Ia menerangkan, jaksa penuntut umum, hakim, dan tim penasihat hukum berusaha membangun konstruksi yang utuh terkait dakwaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Selain itu, bukti dan keterangan saksi penting untuk membuktikan bahwa peristiwa yang terjadi memang pembunuhan berencana.
Kesaksian keluarga Brigadir J yang mengungkapkan bahwa ada hambatan-hambatan untuk melihat jenazah ajudan Ferdy Sambo itu, menurut Suparji, menandakan ada skenario buruk dalam kematian Brigadir J.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV