Kata Jaksa Saat Tahu Adzan Romer Todong Senjata dan Buat Ferdy Sambo Angkat Tangan: Berani Kali Kau
Peristiwa | 1 November 2022, 07:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Ferdy Sambo disebut angkat tangan usai ajudannya Adzan Romer todongkan pistol ke arahnya.
Ketika itu, 8 Juli 2022, Adzan Romer mengaku mendengar suara tembakan dari luar rumah di Komplek Duren Tiga.
Ia setengah berlari, bergegas masuk ke dalam rumah melalui pintu samping untuk mengecek apa yang terjadi di balik suara tembakan.
Ketika hendak masuk, Adzan Romer dikejutkan dengan Ferdy Sambo yang melangkah keluar rumah dan berpapasan dengannya.
Reflek ketika itu, Adzan Romer mengarahkan pistolnya ke wajah Ferdy Sambo.
“Bapak keluar saya kaget, jadi saya angkat senjata,” ucap Adzan Romer yang bersaksi untuk Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/1/2022).
Baca Juga: Susi ART Ferdy Sambo Ketahuan Beri Keterangan Beda dengan BAP, Hakim ke JPU: Hadirkan Tiap Sidang!
Jaksa Fadjar sempat memastikan situasi saat Adzan Romer todongkan senjata ke Ferdy Sambo.
“Kau kasih gini ke dia, arahkan senjata ke dia, terus apa kata dia, pastikan kaget dia, loh ini anak buah saya mau nembak saya,” tanya Jaksa Fadjar.
“Bapak angkat tangan,” jawab Adzan Romer.
“Angkat tangan gini, Pak FS angkat tangan gini? Wah berani kali kau,” kata Jaksa Fadjar.
Dalam persidangan, Jaksa Fadjar kemudian bertanya kepada Adzan Romer apakah dirinya melihat Ferdy Sambo masih menggunakan sarung tangan hitam.
Adzan Romer mengaku Ferdy Sambo tidak terlihat menggunakan sarung tangan berwarna hitam.
“Tidak ada Pak,” ucap Adzan Romer.
Baca Juga: Hakim Anggap Cerita Susi soal Peristiwa Magelang Tidak Masuk Akal: Kau Anggap Kami Ini Bodoh
Lebih lanjut, Jaksa Fadjar bertanya kepada Adzan Romer apa yang dilakukan Ferdy Sambo setelah ditodongkan senjata.
Adzan Romer mengungkapkan, Ferdy Sambo memberitahu dirinya bahwa Ibu ada di dalam.
“Setelah Bapak katakan, Ibu di dalam langsung saya ke dalam,” kata Adzan Romer.
Untuk diketahui, Adzan Romer bersaksi untuk Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu yang didakwa Pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP juncto 55 Ayat 1 ke-1 dengan ancaman hukuman maksimal mati.
Adzan Romer memberi kesaksian bersama 10 orang lainnya, rekan sesama ajudan, ART, hingga security.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV