Ferdy Sambo Angkat Tangan dan Bilang Ada Istrinya Saat Ditodong Senjata, Lalu Marah dan Sikut Ajudan
Hukum | 1 November 2022, 07:28 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak empat ajudan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dihadirkan untuk memberikan kesaksian dalam sidang pemeriksaan keterangan saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin (31/10/2022).
Diketahui, empat ajudan Ferdy Sambo memberikan kesaksian untuk terdakwa Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Baca Juga: Usai Tembak Brigadir J, Ferdy Sambo Bilang akan Bela Bharada E Walau Pangkat dan Jabatan Taruhannya
Keempat mantan ajudan Ferdy Sambo yang memberikan kesaksian tersebut adalah Adzan Romer, Prayogi Iktara, Daden Miftahul Haq, serta Farhan Sabilah.
Salah satu saksi Adzan Romer mengaku sempat menodongkan senjata yang sudah di kokangnya kepada atasannya saat itu Ferdy Sambo pada hari terbunuhnya Brigadir J, Jumat (31/10/2022).
Hal itu dilakukan Adzan Romer usai mendengar bunyi tembakan sebanyak lima kali dari rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga.
Adzan menodongkan senjata kepada atasannya Ferdy Sambo yang saat itu hendak keluar rumah. Sementara di saat yang sama Adzan Romer ingin masuk ke dalam rumah melawati garasi menuju pintu dapur.
Baca Juga: Susi ART Ferdy Sambo Cabut Keterangan Usai Daden Bongkar Asal Usul Anak Bungsu Putri Candrawathi
"Setelah sampai situ bapak tiba-tiba keluar. Bapak keluar, saya kaget, saya angkat senjata," kata Adza Romer di persidangan.
Saat menodongkan senjata, Adzan Romer menyebut bahwa Ferdy Sambo dalam keadaan tangan kosong.
Setelah itu, mantan jenderal polisi bintang dua itu sempat mengangkat tangannya saat ditodong senjata sembari berkata kepada Adzan Romer bahwa Putri Candrawathi berada di dalam rumah.
Lebih lanjut, Adzan Romer mengatakan dirinya sempat disikut Ferdy Sambo ketika berada di dalam rumah atasannya sambil berkata, "Kalian tidak bisa jaga Ibu (Putri Candrawathi)" dengan nada keras dan membentak.
Baca Juga: Kesaksian Seorang ART Sambo: Putri Candrawathi Gelar Makan-makan Bersama Setelah Brigadir J Tewas
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV