Saat Susi Cerita Insiden Putri Candrawathi di Magelang, Hakim: Diatur Supaya Bohong Nggak Ketahuan
Peristiwa | 31 Oktober 2022, 14:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Hakim Wahyu Iman Santoso meminta saksi Susi, asisten rumah tangga Putri Candrawathi untuk mengatur bicaranya agar tidak ketahuan berbohong di persidangan.
Hal itu disampaikan Hakim Wahyu Iman Santoso saat bertanya kepada Susi perihal Putri Candrawathi yang ditemukan lemas di depan kamar mandi pada 7 Juli 2022 di Magelang.
Sebab, Susi lambat merespons pertanyaan hakim dengan terdiam cukup lama dan mengulang kata ibu beberapa kali.
“Tanggal 7 Juli (Susi kemudian diam beberapa detik) Ibuu…. Ibuuuu,” ucap Susi.
“Diatur supaya bohongnya nggak ketahuan diatur, ngomong yang baik,” ujar Hakim Wahyu.
“Ibu jatuh di kamar mandi depan kamar mandi,” kata Susi.
Baca Juga: Pengakuan Saksi Susi ke Hakim, Tidak Tahu Kuat Ma’ruf Kerja Apa untuk Ferdy Sambo dan Istrinya
“Saudara Putri jatuh di depan kamar mandi, lantai berapa?,” tanya Hakim Wahyu.
“lantai dua,” jawab Susi.
“Bagaimana dia jatuh?,” tanya Hakim Wahyu.
“Saya tidak tahu soalnya saya disuruh Om Kuat untuk ngecek Ibu ke atas, saya nemuin Ibu udah keadaan kaya gitu, tergeletak di depan kamar mandi,” ungkap Susi.
“Tergeletak di kamar mandi, jam berapa tepatnya?,” cecar Hakim.
“Jamnya saya ndak tahu,” jawab Susi.
“Pagi, siang, sore, malam,” tanya Hakim.
Baca Juga: Hakim Blak-blakan Bilang ke Susi ART Sambo: Saudara Itu Terjebak dengan Kebohongan Sendiri
“Malam,” ucap Susi.
“Abis Magrib apa sebelum Isya,” tanya Hakim.
“Abis Magrib,” jawab Susi.
“Abis Magrib, saudara Putri jatuh teriak?,” tanya Hakim.
“Kalau teriak tidak, soalnya saya pas naik ke atas Ibu udah keadaan tergeletak di depan kamar mandi,” jawab Susi.
“Yang perintahkan saudara kesana siapa,” tanya Hakim.
“Om Kuat,” kata Susi.
“Awalnya saudara ada dimana,” tanya Hakim.
Baca Juga: Ini Dialog yang Membuat Hakim Kesal dan Ancam Saksi Susi Dipidana di Sidang Bharada E
“Awalnya, saya di dapur samping mau masuk ke dalam dapur tengah, terus Om Kuat nyuruh saya dengan buru-buru untuk naik ke atas lantai 2, untuk mengecek keadaan Ibu,” kata Susi.
“Apakah saudara Kuat, kenapa nyuruh tiba-tiba saudara, apakah saudara Kuat sudah melihat saudara Putri jatuh,” tanya Hakim Wahyu.
“Saya tidak tahu,” jawab Susi.
“Tahu dari mana kok tiba-tiba dia langsung perintahkan saudara naik ke atas dan saudara melihat saudara Putri jatuh,” tanya Hakim Wahyu.
“Saya tidak tahu, tapi saya disuruh Om Kuat, Bi.. Bi Susi, itu apa, cek Ibu ke atas, saya keburu-buru naik, nemuin Ibu tergeletak di kamar mandi dalam keadaan tidak berdaya, kaki dingin, badan dingin,” jawab Susi.
Baca Juga: Alibi Susi, ART Putri Candrawathi saat Dicecar Hakim: Saya Bagian Masak, Nggak Urusin Om-omnya
“Iya, pertanyaan saya, saudara kan yang perintahkan saudara Kuat, nah tahu dari mana Kuat, apakah saudara Putri berteriak dulu, eh Kuat tolong saya,” kata Hakim Wahyu.
“Saya tidak tahu,” ucap Susi.
“Saudara tidak tahu, tapi tiba-tiba saudara langsung disuruh saudara Kuat untuk naik ke atas,” tanya Hakim Wahyu.
“Siap yang mulia,” jawab Susi.
Susi dalam kesaksiannya mengaku memeluk Putri Candrawathi sambil berteriak meminta pertolongan. Namun, Putri Candrawathi tiba-tiba berkata jangan memanggil Yosua.
Baca Juga: Hakim Semprot ART Putri Candrawathi, Dinilai Ketahuan Beri Kesaksian Bohong di Sidang Bharada E
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV