> >

KLB Dipercepat, PSSI Disebut Berstrategi Lari dari Tanggung Jawab Hukum Tragedi Kanjuruhan

Peristiwa | 29 Oktober 2022, 18:31 WIB
Akmal Marhali (sebelah kiri) dalam laporan TGIPF beberapa waktu lalu. Ia juga menilai ada upaya strategi PSSI via KLB (Sumber: Kompas TV)

"Semoga niatnya ada perubahan. Intinya semua sudah jelas, terukur. Kalau cuma dua suara tidak sah. Tidak akan diterima FIFA," ujarnya yakin. 

Baca Juga: Efek Surat Persebaya dan Persis Solo, PSSI Resmi Percepat Kongres Luar Biasa

 

Lebih lanjut, Akmal Marhali menilai, harus ada agenda jelas dari KLB PSSI. 

"Nah, KLB Ini kan belum ada agenda jelas. Ganti ketua umum misalnya? Atau pengurus sekarang tidak boleh terpilih lagi, dan lain sebagainya. Masih terlalu sumir," paparnya. 

Ia juga menyebut agar KLB tak jadi satu-satunya jalan keluar kasus Tragedi Kanjuruhan. 

"Jangan sampai KLB jadi bargaining saja, supaya kompetisi digelar. Kemudian, kasus pidana Tragedi Kanjuruhan haruslah jalan. KLB tidak kemudian jadi serta merta menyelesaikan semua kasus ini," paparnya. 

"Takutnya, dianggap selesai kasus Kanjuruhan dengan KLB saja. Sebab, harusnya bukan cuma PT LIB harusnya jadi tersangka, tapi semua yang terbukti dalam penyelidikan," sambungnya. 

Baca Juga: PSSI Bakal Ngadu ke FIFA soal Percepat KLB, Iwan Bule: Biar Liga 1 Kembali Diputar

Sebelumnya seperti diberitakan, PSSI resmi memutuskan akan segera melakukan KLB berdasarkan mekanisme organisasi. 

Keputusan mempercepat KLB itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule usai gelar rapat Exco di kantor PSSI, Jakarta, Jumat (28/10). 

Dalam kesempatan itu, Iwan Bule juga mengatakan, percepatan KLB itu lantaran karena juga adanya permintaan dari dua klub, yakni Persis Solo dan Persebaya Surabaya. 

"Exco melakukan emergency meeting, dihadiri 12 Exco, memutuskan untuk mempercepat kongres biasa pemilihan melalui mekanisme kongres luar biasa sesuai tahapan aturan organisasi," kata Mochamad Iriawan dalam video di YouTube PSSI, Sabtu (29/10).

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU