Dua Kali Iwan Bule Mangkir dari Pemeriksaan Tragedi Kanjuruhan, Alasannya Kegiatan FIFA

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sudah dua kali Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mangkir dari pemeriksaan Polda Jatim terkait terkait Tragedi Kanjuruhan.

Alasannya pun serupa, yakni karena jadwal pemeriksaan berbarengan dengan agenda FIFA.

Iwan Bule diperiksa sebagai saksi atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 Jiwa pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu.

Ia kali pertama dipanggil dan diperiksa oleh penyidik pada Selasa (18/20/2022) lalu, tapi minta diundur karena ada agenda PSSI dan FIFA, yakni kedatangan Presiden FIFA Gianni Infantino ke Indonesia. 

Iwan Bule lantas baru datang dua hari setelahnya di Mapolda Jatim untuk jalani pemeriksaan pada Kamis (20/10).

Terkini, sejatinya Ia diperiksa pada Kamis (27/10) kemarin, namun tidak hadir dengan alasan ada kegiatan antara PSSI dengan FIFA. 

Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto menjelaskan soal absennya Iwan Bule di kali kedua pemeriksaan tersebut.

Menurut Dirmanto, Iriawan seharusnya diperiksa bersama 14 orang saksi lain yang terdiri atas panitia pelaksana Arema, petugas keamanan atau steward, pengurus PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB)

"(Saksi) yang tidak hadir Ketua PSSI," kata Dirmanto, Kamis (27/10) malam. 

"Alasannya karena beliau (Iwan Bule) sedang ada kegiatan dengan FIFA atau dengan PSSI yang tidak bisa ditinggalkan. Acaranya di Jakarta," sambungnya. 

Baca Juga: Istana Bantah Jokowi Inginkan Iwan Bule Tetap Pimpin PSSI: Klaim Dukung Lanjutkan Jabatan Tak Benar

3 November Diperiksa

Ia menambahkan, penyidik menerima surat permintaan penundaan pemeriksaan dari Ketua Umum PSSI Iwan Bule.

PSSI minta penjadwalan ulang pemeriksaan di Mapolda Jatim dilakukan sepekan dari jadwal pemeriksaan kedua tersebut,yakni pada Kamis, 3 November 2022.

"Sesuai surat yang kami terima, beliau (Iwan Bule) berencana tanggal 3 November hadir di Polda Jatim," sambungnya. 

Statusnya juga masih sama, yakni diperiksa sebagai saksi Tragedi Kanjuruhan. 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Antara