Ingatkan Prajurit Waspada Kelompok Radikal, KSAD Dudung: Kalian Harus Tahu di Mana Mereka
Politik | 26 Oktober 2022, 18:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurahman meminta jajarannya untuk selalu waspada terhadap kelompok-kelompok radikal.
Hal ini menyusul ditangkapnya Siti Elina (24), warga Koja, Jakarta Utara, yang melakukan aksi penodongan senjata api ke Paspampres dan coba terobos masuk Istana Merdeka pada Selasa (25/10/2022) pagi.
Menurut Dudung prajurit TNI AD harus mengantisipasi kegiatan yang dilakukan kelompok radikal yang bisa mengacaukan stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca Juga: Densus 88 Sebut Perempuan Berpistol Terobos Istana Presiden Diduga Ikut Kelompok Radikal: Eks HTI
"Waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Dari kelompok mana pun kalian harus tahu di mana mereka dan kalian harus siap langkah yang harus kalian lakukan. Adakan latihan intensif untuk mengatasi ancaman yang akan timbul," ujar Dudung saat memimpin Apel Kesiapsiagaan TNI AD tahun 2022 di silang Monas, Rabu (26/10/2022).
Selain waspada terhadap kelompok radikal, Dudung juga meminta jajarannya untuk meningkatkan soliditas dengan Polri dan pemerintah daerah.
Menurut Dudung dalam tugas pokok TNI AD bisa membantu Polisi dan Pemda jika ada hal yang menjadi kesulitan.
Dudung juga mengingatkan bahwa TNI AD merupakan benteng terakhir yang harus tampil untuk tetap meneguhkan kedaulatan NKRI. Untuk itu, parjurit TNI AD harus siap mengantisipasi ancaman stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca Juga: Detik-Detik Paspampres Adang Perempuan Berpistol yang Coba Terobos Istana Negara
"Karena mereka (Polri) adalah saudara kembar kita. Bantu yang kira-kira menjadi tugas pokok kita untuk membantu polisi dan membantu pemda apabila ada hal-hal yang menjadi kesulitan," ujar Dudung.
Sebelumnya Siti Elina ditangkap Paspampres saat hendak menerobos Istana Merdeka. Aksi tersebut dilakukan SE dengan berjalan kaki sekitar pukul 07.00 WIB, Selasa (25/10/2022).
Awalnya SE berjalan kaki di trotoar dari arah Harmoni menuju kawasan Jalan Medan Merdeka Utara.
Baca Juga: Jokowi Tak Ada di Istana saat Wanita Bersenjata Ditangkap di Depan Istana Presiden
Sesampainya di pintu masuk Istana Merdeka, SE tiba-tiba menghampiri anggota Paspampres yang sedang berjaga dan langsung menodongkan senjata api.
Paspampres kemudian mengamankan SE dan menyerahkan ke Polisi. Petugas juga menggeledah tas hitam yang dibawa SE, di dalam tas tersebut terdapat satu buah kitab suci, dompet kosong berwarna merah muda, satu unit handphone.
Adapun senjata api yang dibawa SE berjenis pistol semi otomatis Five-seveN atau FN.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV