Presiden Jokowi Beri Empat Arahan Penanganan Gagal Ginjal Akut: Jangan Anggap Ini Masalah Kecil
Kesehatan | 24 Oktober 2022, 23:12 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi arahan kepada jajarannya untuk menanggulangi kasus gagal ginjal akut pada anak yang telah menjangkiti setidaknya 245 anak per Minggu (23/10/2022).
“Jangan menganggap ini masalah kecil. Ini adalah masalah besar,” tegas Presiden Jokowi pada Rapat Penanganan Gagal Ginjal Akut di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (24/10/2022).
Terdampat empat arahan yang disampaikan Jokowi kepada para menteri terkait dalam penanganan gagal ginjal akut.
Pertama, Presiden Jokowi memerintahkan para menteri dan jajarannya untuk mengutamakan keselamatan masyarakat.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin diperintahkan untuk menyetop sementara obat sirop yang diduga jadi penyebab penyakit gagal ginjal anak tersebut.
“Saya hari Minggu sudah menyampaikan pada Menkes untuk sementara obat yang diduga, meskipun masih diduga, itu dihentikan terlebih dahulu, menunggu investigasi secara menyeluruh dari BPOM (Badan Pegawas Obat dan Makanan) pada seluruh obat sirop yang menggunakan bahan baku pelarut,” ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca Juga: Presiden Jokowi Arahkan Pemerintah Beri Pengobatan Gratis Pasien Gagal Ginjal Akut pada Anak
Kedua, Jokowi memerintahkan BPOM untuk segera menarik dan menghentikan peredaran obat sirop yang terbukti mengandung bahan penyebab gagal ginjal pada anak.
“BPOM segera tarik dan hentikan peredaran obat sirop yang betul-betul secara evidence based betul-betul terbukti mengandung bahan obat penyebab gangguan ginjal tersebut,” jelas Presiden Jokowi.
Baca Juga: Dikonsumsi Pasien Gagal Ginjal Akut, BPOM Pastikan 23 Merek Obat Sirop Anak Ini Aman
Bahkan, mantan Wali Kota Solo itu juga meminta BPOM mengumumkan nama produk atau merek obat sirop yang dinyatakan tidak aman.
“Saya kira akan lebih bagus lagi kalau diumumkan, diinformasikan secara luas mengenai nama produknya,” imbuhnya.
Ketiga, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu memerintahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mencari penyebab penyakit gagl ginjal pada anak dengan sungguh-sungguh.
Baca Juga: Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak, Orang Tua Perlu Waspada jika Warna dan Volume Air Seni Berubah
“Kemenkes betul-betul melakukan eksplorasi terhadap seluruh faktor risiko penyebab kasus gangguan ginjal, baik dari sumber obat-obatan maupun potensi penyebab lainnya,” urainya.
“Ini kita harus pastikan betul. Uji klinis harus dilakukan, laboraturium seluler pada organ ginjal yang terdampak juga betul-betul dilihat betul, sehingga kita bisa memastikan apa yang menjadi penyebab dari gagal ginjal, terutama pada anak,” imbuhnya.
Terakhir, alumnus Fakultas Kehutanan UGM itu juga memerintahkan jajarannya untuk memberikan fasilitas pelayanan gratis dan menyiapkan obat-obatan untuk pasien gagal ginjal akut.
Baca Juga: Kisah Bayi 11 Bulan Selamat dari Gagal Ginjal Akut Setelah Lima Kali Cuci Darah
“Siapkan pelayanan kesehatan untuk masalah ini. Siapkan pengadaan obat-obatan yang dapat mengatasi (dan) menangani dari gagal ginjal ini,” ujarnya.
“Saya minta diberikan pengobatan gratis kepada pasien-pasien yang dirawat. Ini penting sekali,” pungkasnya."
Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, sebanyak 141 anak di 26 provinsi di Indonesia diduga meniggal dunia karena gagal ginjal akut per Jumat (22/10/2022).
"(Data) per 22 Oktober (total) 245 kasus dan 141 kematian," kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril pada Senin (24/10/2022).
Baca Juga: Cerita Yanti, Bayinya Usia 1 Tahun Wafat dalam Dua Minggu Akibat Gagal Ginjal, Padahal Jarang Sakit
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV