> >

Penuturan Ibu yang Anaknya Wafat karena Gagal Ginjal Akut: Azkia Tak Pipis sejak Kondisinya Memburuk

Peristiwa | 22 Oktober 2022, 09:38 WIB
Ilustrasi. Anak berusia 3 tahun 8 bulan, Azkia, warga Cipayung, Depok, meninggal dunia pada Minggu (16/10/2022) akibat gagal ginjal akut. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anak berusia 3 tahun 8 bulan, Azkia, warga Cipayung, Depok, meninggal dunia pada Minggu (16/10/2022) akibat gagal ginjal akut.

Ibunda Azkia, Soliha, menceritakan gejala-gejala penyakit yang diderita anaknya sebelum divonis gagal ginjal dan dinyatakan meninggal.

Awalnya, Azkia mengalami demam dan pilek pada Kamis 6 Oktober 2022. Soliha memutuskan untuk memberikan obat sirop penurun panas dan pilek kepada Azkia, tanpa berkonsultasi dengan dokter.

"Panasnya saya kasih paracetamol biasa (sirop), terus pileknya saya itu kasih rhinos (sirop). Enggak lama, hari Jumat itu panas dan pileknya sudah reda, makanya Azkia enggak saya bawa ke dokter," tutur Soliha, Jumat (21/10/2022), dilansir Kompas.com.

Pada Minggu 9 Oktober 2022 sekitar pukul 03.00 WIB, kondisi Azkia kembali memburuk. Azkia muntah-muntah hingga 15 kali, sehingga Soliha membawanya ke Klinik Bakti Jaya pada pukul 09.00 WIB.

Di klinik itu, lanjut Soliha, dokter memberikan resep obat penurun panas, obat pilek serta oralit.

“Saat itu anak saya masih mau makan dan minum banyak, tapi apa yang masuk ke dalam perutnya itu keluar lagi, sampai-sampai muntah kuning dan hijau itu keluar semua," ujar Soliha.

Baca Juga: Waspada karena Gagal Ginjal Akut, Guru Besar Farmasi Beri Alternatif Obat Penurun Panas

Belum Kencing sejak Kondisi Memburuk

Soliha pun menyadari bahwa Azkia belum buang air kecil semenjak kondisinya memburuk.

Gejala tersebut ia sampaikan kepada dokter yang menjaga Intalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bunda Aliyah.

Dikarenakan kondisi Azkia terus memburuk, Soliha beserta suami memutuskan membawa Azkia ke IGD RS Bunda Aliyah untuk mendapat tindakan medis lebih lanjut.

"Nah kebetulan di sana saya buka pampersnya dan saya bilang kalau anak saya belum pipis juga dari muntah-muntah pas awal," kata Soliha.

Melihat gejala itu, dokter memutuskan untuk melakukan pengujian laboratorium. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa Azkia menderita gagal ginjal akut stadium 3.

Azkia kemudian dimasukkan ke ruang PICU (pediatric intensive care unit) oleh dokter di RS Bunda Aliyah.

Baca Juga: Pasien Beri Respons Positif, Obat Gagal Ginjal Didatangkan dari Singapura

Naik ke Stadium 6 dalam Waktu Sehari

Pada hari pertama perawatan di ruang PICU, kondisi anak Soliha semakin memburuk. Bahkan, Azkia langsung divonis stadium 6 gagal ginjal akut dalam sehari.

"Prosesnya itu cukup cepat dari stadium 3 langsung ke stadium 6, sehari setelah PICU di Bunda Aliyah. Makanya dokternya bilang, 'Anak ibu harus cepat-cepat dirujuk ke rumah sakit tipe A yang ada HD (hemodialisa) anaknya, karena kami di sini tidak lengkap'," Soliha menuturkan.

Usai menjalani perawatan dari Minggu (9/10/2022) hingga Selasa (11/10/2022), anak Soliha kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan langsung mendapatkan perawatan secara intensif.

Sehari mendapat perawatan di RSCM, lanjut Soliha, kondisi kesehatan anaknya kembali menurun hingga tak mampu mengingat apapun.

Tak hanya itu, Soliha menuturkan, fisik anaknya pun turut mengalami perubahan kurang baik, ditandai dengan penglihatan yang mulai berkurang.

Baca Juga: Kenali Gejala Gangguan Ginjal Misetrius Akut Pada Anak, Cek Selengkapnya!

Meninggal saat Memakai Ventilator

Setelah tiga hari mendapat penanganan khusus di RSCM, kondisi Azkia masih belum stabil. Bahkan, dua hari setelah dilakukan penanganan jaringan di tubuhnya, kondisi Azkia kian memburuk.

Hari berganti hari, kondisi Azkia semakin memburuk. Soliha mendapat kabar bahwa anaknya mengalami masa kritis dan harus mendapat bantuan pernapasan melalui ventilator.

Dia menemani sang anak yang terpasang ventilator di hidungnya hingga ajal menjemput pada Minggu (16/10/2022) sekitar pukul 08.20 WIB.

“Saya menemani saat terakhirnya dalam keadaan pakai ventilator. Terjadi pendarahan jantung hebat atau apa karena semuanya sudah terserang," sambung dia.

 

Penulis : Dian Septina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU