Menkes Sebut 4 dari 6 Pasien Gagal Ginjal Akut Responsif pada Obat Antidotum Asal Singapura
Peristiwa | 21 Oktober 2022, 15:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut pihaknya telah menemukan obat untuk menangani pasien gangguan ginjal akut progresif atipikal.
Dia menuturkan obat tersebut adalah antidotum dari Singapura.
Menurut penjelasannya, obat tersebut telah dicoba untuk mengobati pasien gagal ginjal akut di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr Cipto Mangunkusumo atau RSCM.
Hasilnya, kata dia, 4 dari 6 pasien gagal ginjal akut memberikan renspons positif.
"Sekarang sudah ditemukan obatnya, RSCM sebagai tim ahli ginjal nasional, kita datangkan obatnya dari Singapura, sudah tiba dan kita coba," kata Budi dalam acara yang disiarkan melalui YouTube FMB9ID_IKP, Jumat (21/10/2022).
"Dari enam pasien, empat positif responsif."
Baca Juga: Kalbe Farma Sebut Obatnya Bebas Etilen Glikol dan Dietilen Glikol
Melihat respons obat tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memutuskan akan segera mendatangkan antidotum ke Indonesia dalam jumlah yang cukup banyak.
"Sekarang sudah teridentifikasi dan sudah kita tes dalam sampel tertentu, aman dan relatif menyembuhkan. Sekarang kita sedang datangkan dalam jumlah yang cukup besar," ujar Budi.
Hal itu dilakukan mengingat sejauh ini tercatat telah ada 200 lebih kasus gangguan ginjal yang teridentifikasi di seluruh Indonesia.
"Obat-obatan sudah teridentifikasi dan sudah kita tes dalam sampel tertentu dan relatif aman," ucapnya.
"Sekarang kita datangkan dalam jumlah cukup besar, sehingga diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi balita-balita kita kalau misal terkena keracunan ini."
Kemenkes mencatat jumlah penderita gangguan ginjal akut misterius mencapai 206 kasus yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia hingga Selasa (18/10/2022). Sebanyak 99 di antaranya meninggal dunia.
Baca Juga: 24 Balita di Jawa Timur Mengalami Gagal Ginjal, 13 Diantaranya Meninggal Dunia
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV