> >

Komnas HAM Ngaku Selidiki Semua CCTV Stadion Kanjuruhan: Tidak Ada yang Terhapus

Peristiwa | 21 Oktober 2022, 11:51 WIB
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengungkapkan ada indikasi pelanggaran HAM dalam Tragedi Kanjuruhan, Jumat (7/10/2022). (Sumber: Tangkapan layar KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, menyebutkan, dalam penyelidikan yang ia lakukan secara langsung di Malang, pihaknya tidak menemukan adanya rekaman CCTV yang diduga terhapus. 

Anam menyatakan, hal itu juga sudah dicek bersama dengan Dispora Malang, serta teknisi Stadion Kanjuruhan. 

"Ada pergantian kamera sejak hari Jumat oleh teknisinya. Cuma setting dari CCTV tersebut, itu memang belum selesai sampai hari H pertandingan," kata Choirul Anam di kanal Youtube Humas Komnas HAM RI pada Kamis (20/10/2022) malam.

Sebagai informasi, rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan yang diduga hilang atau terhapus itu disebut-sebut sebagai bukti penting Tragedi Kanjuruhan yang per hari ini, Jumat (21/10/2022) korban meninggal bertambah jadi 134 jiwa. 

 

Anam lantas menjelaskan soal CCTV yang disebut kadang-kadang mati maupun hidup, khususnya saat merekam di luar Stadion itu terjadi karena soal probem IT.

"Sehingga pas merekam peristiwanya, memang kadang-kadang bisa kadang-kadang tidak, karena itu ada sinkronisasi IT dan sebagainya, secara teknis itulah yang jadi persoalan.

"Jadi bukan problem yang lain," kata Choirul  Anam.

Lantas Anam mengaku, ia sudah periksa semua rekaman CCTV itu dan dilihat tidak ada yang terhapus. 

"Kami ditunjukkan CCTV Lobby Utama, ternyata CCTV Lobby Utama itu bisa terlihat utuh. Dari jam sekian, jam sekian, itu terlihat," kata Anam. 

"Apakah ada yang tidak terlihat atau terhapus? Yang kami lihat itu semuanya ada. Jadi tidak ada yang terhapus," ucap dia.

Baca Juga: Ada Penggantian CCTV Sehari Sebelum Kejadian, Komnas HAM Minta Penjelasan Teknisi Stadion Kanjuruhan

Selain mendalami soal rekaman CCTV, Tim Komnas HAM juga mendalami terkait pengambilan Digital Video Recorder (DVR) oleh pihak kepolisian.

Anam menjelaskan, berdasarkan keterangan yang didapatkannya, ketika pengambilan tersebut pihak Dispora dan pihak Kepolisian melakukan komunikasi dan terdapat bukti serah terima DVR tersebut dari pihak Dispora kepada Kepolisian.

"Kami juga melihat hasil CCTV yang ada di Dispora ini. Dan kami cek tadi, jam dan sebagainya di ruang monitoring CCTV Kanjuruhan. Kami tadi juga ngecek ruang DVR-nya, termasuk orang yang ada di dalam ruang-ruang tersebut, atau di pintu ruang tersebut."

"Jadi kami lihat semua, kami cross check semua," kata Anam

Baca Juga: 3 Jam Rekaman CCTV di Luar Kanjuruhan Diduga Dihapus, Polri: Pihak Ahli yang Nanti Sampaikan.

Anam lantas  mengatakan sampai saat ini pihak Dispora belum berani mengganti DVR yang telah disita Kepolisian.

Hal tersebut, karena belum ada jawaban perihal boleh atau tidaknya DVR tersebut diganti mengingat operasional CCTV masih diperlukan untuk keamanan Stadion Kanjuruhan.

"Sampai sekarang karena tidak ada yang bisa jawab, sama pihak Dispora belum berani ganti DVR. Sementara DVR yang ada sedang dikirim ke labfor, disita oleh polisi dikirim ke laboratorium forensik untuk dilihat dan sebagainya," kata Anam.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU