Harian Kompas Gelar Pameran NFT Mata Dasawarsa di Bali, Ada Arsip Halaman Muka Tahun 1965
Sosial | 21 Oktober 2022, 07:13 WIBMasing-masing foto dirilis sejumlah 57 edisi—sesuai dengan usia harian Kompas pada tahun ini. Pada jaringan blockchain Tezos dan dapat dikoleksi melalui lokapasar Objkt.com.
Pada ekshibisi Mata Dasawarsa publik dapat melihat lebih dekat karya-karya NFT Kompas dan mengapresiasinya.
Menurut Helman, pameran ini menjadi kesempatan bagi harian Kompas untuk lebih mengenal skema dan komunitas NFT.
"Pameran yang diadakan di Superlative Gallery ini juga diharapkan akan menjadi ruang yang inklusif bagi publik untuk berkunjung dan bertukar gagasan. Kami berterima kasih kepada komunitas Superlative Secret Society yang menyediakan wadah bagi kami untuk menyelenggarakan pameran," ujar Helman dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/10/2022).
Baca Juga: Cerita Jokowi Pilih Jongkok saat Foto Bareng Wartawan di Istana: Semua Masuk Foto
Pendiri Superlative Secret Society Adam Adha mengatakan, Superlative Gallery memang dihadirkan agar lebih banyak orang, baik pada ranah lokal maupun internasional, bisa lebih mengenal NFT.
Komunitas ini pun akan selalu mendukung upaya-upaya pengenalan NFT dengan cara memberikan wadah dalam bentuk galeri.
"NFT Kompas juga sangat menarik karena mengabadikan momen-momen bersejarah di Indonesia dan membawa perkembangan teknologinya ke era Web3," ujar Adam.
Sebagai informasi, saat ini Kompas juga sedang menyiapkan rilisan baru Narasi Foto Terkurasi edisi Mata Dasawarsa.
Koleksi berupa tujuh foto terkurasi yang yang merepresentasikan setiap dasawarsa yang terekam di koran Kompas ini akan diluncurkan pada akhir Oktober 2022.
"Harian Kompas mengundang siapa pun yang tertarik atau memiliki keingintahuan tentang NFT atau koleksi NFT Kompas untuk hadir pada pameran Mata Dasawarsa pada 19 hingga 25 Oktober 2022 di Superlative Gallery pukul 11.00 sampai 20.00 WITA. Lihat lebih dekat memori kolektif yang membentuk (bangsa) kita dan temukan keragaman kisah manusia," tutup Helman.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV