> >

Kapolri soal Arahan Presiden Jokowi: Polri Harus Solid

Peristiwa | 14 Oktober 2022, 15:48 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kanan) di Istana Negara, Jumat (14/10/2022) (Sumber: Tangkap Layar Kanal YouTube Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap hasil arahan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada ratusan pejabat tinggi Polri di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022) siang. 

Jenderal Listyo menyebut Korps Bhayangkara harus solid dalam berjuang melakukan tugas pokok Polri. 

"Arahan beliau (Presiden Jokowi) jelas dan tegas, kami semua harus solid bersama-sama berjuang melakukan apa yang menjadi tugas pokok polri," kata Listyo dalam konferensi pers, yang dipantau dari program Breaking News di Kompas TV

Tugas pokok Polri yang dimaksudnya ialah polisi menjadi pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

Selain itu, dia juga menuturkan, Institusi Polri harus responsif terhadap keluhan masyarakat.

"Reponsif terkait apa yang menjadi keluhan masyarakat," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Listyo Sigit juga mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada Polri terkait beberapa upaya dalam mengawal kebijakan pemerintah.

"Tentunya kami seluruh jajaran institusi mengucapkan terimakasih atas apresiasi yang diberikan kepada kami terkait dengan beberapa upaya dalam mengawal kebijakan pemerintah seperti penanganan Covid-19, kegiatan dalam mengawal bansos dan batuan pemerintah lain, tentunya kegiatan-kegiatan yang tentutnya berdampak pada tingkat kepercayaan publik," ujar Kapolri. 

Baca Juga: Kapolri: 559 Personel Polri Hadir Dengarkan Arahan Jokowi, Termasuk 33 Kapolda dan 490 Kapolres

Lebih lanjut jenderal polisi bintang empat ini mengatakan Polri sempat mendapatkan kepercayaan publik yang tertinggi untuk kategori aparat penegak hukum (APH).

Namun adanya kasus mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan beberapa kasus menonjol lainnya, membuat kepercayaan publik terhadap institusi Polri menurun.

"Namun karena ada peristiwa FS (Ferdy Sambo) dan beberapa kasus yang kemudian berdampak pada persepsi negatif maka, tingkat kepercayaan publik rendah," jelasnya.

 

"Tentunya kita semua sepakat bahwa hal-hal yang sifatnya bisa menurunkan tingkat kepercayaan publik, hal yang bersifat pelanggaran tentunya menjadi arahan dari bapak presiden, dan kami akan tindak lanjuti dengan melakukan langkah-langkah dan tindak tegas."

Sementara itu, dalam sambutannya sebelum pengarahan Presiden, Kapolri menyebutkan bahwa pejabat Polri yang hadir di Istana Negara sebanyak 559 personel. 

Jenderal Listyo Sigit mengatakan sebanyak 24 pejabat utama Mabes Polri, namun 3 orang diwakili karena berhalangan hadir.

Dia juga menuturkan, sebanyak 33 kapolda juga hadir, dengan satu orang mewakili.

"Pengarahan ini diikuti 559 personel Polri, 24 pejabat utama Mabes Polri, 3 orang diwakili, 33 orang kapolda, 1 orang mewakili, karena ada kegiatan, dan 490 kapolres," jelasnya.

Baca Juga: Kata Jokowi soal Pemanggilan Kapolda hingga Kapolres Seluruh Indonesia ke Istana

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU