> >

Ferdy Sambo dan Putri Akui Ada Kekeliruan usai Brigadir J Tewas, Febri Diansyah: Ini Fase Kegelapan

Peristiwa | 12 Oktober 2022, 21:18 WIB
Pengacara keluarga Ferdy Sambo, Febri Diansyah. (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)

“Jadi ketika Ibu Putri menyampaikan laporan atau informasi tentang apa yang terjadi di Magelang, itu membuat FS atau suami Bu Putri menjadi sangat emosional,” tutur Febri.

“Dan kemudian FS memanggil RR dan RE secara terpisah di rumah Saguling di lantai 3 tersebut. Namun pada saat itu, Bu Putri sudah masuk ke dalam kamar. RR dan RE melihat FS dalam kondisi yang sangat emosional dan menangis saat itu,” ujar mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini.

Dalam kondisi emosional dan menangis usai mendengar laporan istrinya, Febri menyampaikan, Ferdy Sambo kemudian bersiap menuju lokasi main badminton.

Baca Juga: Pengacara Ferdy Sambo Klaim Ada yang Kurang di Dakwaan Kliennya, Minta Jaksa Lengkapi Sebelum Sidang

“Jadi awalnya, rencana FS adalah dari rumah Saguling, adalah main badminton,” ucapnya.

Fase Kegelapan

Namun, secara tiba-tiba, Ferdy Sambo menyuruh sopir untuk mundur sesaat setelah melewati rumah dinas di Duren Tiga.

“Jadi saat itu niat FS dari rumah di Saguling adalah pergi badminton. Namun ketika FS melihat dan lewat di depan rumah Duren Tiga sampai lewat beberapa meter jaraknya, ia kemudian memerintah sopir untuk berhenti, meskipun tidak ada rencana saat itu ke rumah Duren Tiga,” terang Febri.

Saat Ferdy Sambo masuk ke rumah dinas di Duren Tiga, lanjut Febri, ia disebut mengklarifikasi pada Brigadir J perihal kejadian di Magelang. Setelahnya, Ferdy Sambo juga disebut memberi perintah menghajar Brigadir J pada Bharada Richard Eliezer alias Bharada E. Namun, ada kekeliruan yang terjadi.

“Kemudian FS melakukan klarifikasi kepada J tentang kejadian di Magelang. Dan ada perintah FS saat itu dari berkas yang kami dapatkan, "Hajar, Chard!". Namun yang terjadi, penembakan saat itu,” ucap Febri.

Baca Juga: Hasto Kaget Nasdem Sebut Anies Antitesis Jokowi: Lalu, Dimana Tanggung Jawab Etika Politik Nasdem?

Seketika, kata Febri, Ferdy Sambo memerintahkan aide de camp (ADC) atau ajudan untuk memanggil ambulans dan menjemput Ibu Putri dengan mendekap wajahnya agar tak melihat peristiwa penembakan itu.

Tak hanya itu, Ferdy Sambo juga memerintahkan Bripka RR untuk mengantarkan istrinya kembali ke rumah Saguling.

“Ini adalah fase pertama, peristiwa,” kata Febri.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU