Dokter Paru Ungkap Dampak Gas Air Mata terhadap Saluran Pernapasan, Bisa Fatal untuk Kelompok Rentan
Kesehatan | 12 Oktober 2022, 20:13 WIB"Kalau di ruangan tertutup dan makin lama konsentrasinya makin naik, dia akan menggeser oksigen, jadi seseorang itu akan menghirup oksigennya jadi lebih sedikit, karena kandungan zat ini (gas air mata) justru memenuhi konsentrasi di udara," tuturnya.
Sementara itu, dampak gas air mata yang menyebar di ruangan terbuka, kata Erlang, tak menimbulkan kerusakan paru-paru secara permanen.
"Di ruangan terbuka itu mungkin tidak menimbulkan kerusakan pada paru yang permanen, karena kandungannya kan kalau di ruangan terbuka konsentrasinya kecil ya, makin terdelusi udara luar," ujarnya.
Baca Juga: Profesor Kimia Sebut Gas Air Mata Kedaluwarsa Lebih Berbahaya, Komponennya Bisa Jadi Gas Sianida
Terkait temuan gas air mata di tragedi Kanjuruhan yang sudah kedaluwarsa, ia mengatakan tak bisa memastikan tingkat bahayanya, karena ada dua pandangan.
"Kalau sudah kedaluwarsa kita enggak tahu apa isi di dalamnya, apakah berkurang, atau justru zat kimianya berubah," jelas dia.
"Soalnya ada beberapa laporan kasus ya, tapi ini enggak bisa digeneralisir juga, bahwa terjadi perubahan struktur kimia dari zatnya, yang kemudian justru lebih berbahaya, tapi itu hanya beberapa laporan dan tidak bisa digeneralisasi," imbuhnya.
Akan tetapi, menurut dia, kedaluwarsa atau tidak, gas air mata akan menimbulkan iritasi pada saluran napas.
"Jadi menimbulkan iritasi pada saluran napas saja, tidak sampai paru-parunya," kata dia.
Baca Juga: Eksklusif! Kadiv Humas Polri Beberkan Tiga Jenis Gas Air Mata yang Digunakan di Kanjuruhan
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV